Amarah Deni memuncak ketika mengingat keputusan Mahkamah Konstitusi yang mengabulkan gugatan judicial review soal batasan usia capres dan cawapres. Dengan begitu, menurut Deni, putra mahkota Jokowi, yakni, Gibran Rakabuming Raka punya kesempatan berkontestasi di Pilpres 2024.
“Ini Jokowi rakusnya nggak habis-habis. Sudah dua periode berkuasa, masih ingin anaknya juga yang melanjutkan kepemimpinannya. Ketua MK itu kan adik iparnya Jokowi, pamannya Gibran, ya sudah pasti lah keputusannya selalu yang menguntungkan Jokowi dan keluarganya,” tegas Deni.
Deni meyakini, bila Gibran menjadi presiden ataupun wakil Presiden, Indonesia tak akan pernah mengalami perubahan. Bahkan, menurut Deni, perekonomian rakyat kecil akan masuk ke jurang yang lebih dalam lagi.
“Ibarat peribahasa mengatakan buah jatuh gak jauh dari pohon. Lah, bapaknya aja sering ngibul (red. bohong), gimana anaknya. Sudah pasti kalau Gibran jadi pemimpin, kehidupan rakyat bakal nyungsep,” ujar Deni.
Meski ekonomi bakal meroket sebagaimana janji Jokowi saat kampanye Pilpres 2019 silam, Deni mulai memahami bahwa yang dimaksud itu adalah perekonomian Jokowi dan para sekutunya.
“Kita ambil contoh Gibran dan Kaesang bisa bangun usaha dengan modal ratusan miliar rupiah yang disupport dari pengusaha hitam, kalau bukan anak Presiden memangnya bisa? Lah, saya sama istri kerja P6 alias pergi pagi, pulang petang, pendapatan pas-pasan,” tutur Deni dengan geram sambil menghisap sebatang rokok.
Walau Indonesia akan mendapat pemimpin baru di Pilpres 2024 mendatang, Deni tetap berkeyakinan perubahan di Tanah Air akan sulit terimplementasi. Sebab, Deni menilai, para kontestan yang berkontestasi di Pilpres merupakan anak buah Jokowi di Kabinet.
“Ok, katakan Gibran gak maju di Pilpres, tapi yang berkontestasi itu kan konco-konconya Jokowi. Kalau terpilih nanti, apa iya mereka berani memperkarakan kasus hukum yang melibatkan Jokowi, seperti penggunaan dana APBN untuk kereta cepat? Perppu No 1 tahun 2020 penggunaan dana APBN untuk penanggulangan Covid-19 yang tak perlu diaudit? Masalah IKN, dan lain sebagainya,” tandas Deni.