HOLOPIS.COM, JAKARTA – Karim Benzema mendapat kecaman hebat dari pejabat publik negaranya sendiri usai membela Palestina dalam konfliknya bersama Israel. Trofi Ballon d’Or hingga kewarganegaraannya pun terancam hilang.

Diketahui, seiring dengan banyaknya korban jiwa yang berjatuhan di Gaza, Palestina akibat serangan Israel, Benzema menyatakan sikapnya dengan turut berbela sungkawa atas apa yang dialami saudara semuslimnya itu di Palestina.

“Segala doa kami untuk penduduk Gaza yang sekali lagi menjadi korban pemboman tidak adil yang tidak menyayangkan perempuan dan anak-anak,” ungkap Benzema di akun Twitter/X @Benzema.

Cuitan Benzema ini pun langsung dikecam pejabat publik Prancis, yang notabennya mendukung Israel.

Senator dari Bouches-du-Rhone, Prancis, Valerie Boyer pun lantas menyebut bahwa Benzema seharusnya dicabut status kewarganegaraannya hingga trofi Ballon d’Or miliknya karena bertentangan dengan kebijakan negara Prancis.

“Sanksi yang awalnya bersifat simbolis adalah pencabutan Ballon d’Or yang diraihnya. Terakhir, kita harus meminta pencabutan kewarganegaraannya,” ungkap Boyer, seperti dikutip Holopis.com dari Marca, Kamis (19/10).

“Kami tidak dapat menerima bahwa orang berkewarganegaraan ganda Prancis, yang dikenal secara internasional, dapat mencemarkan dan bahkan mengkhianati negara kami dengan cara seperti ini,” tambahnya.

Bahkan, Benzema dituding dekat dengan gerakan yang dicap sebagai teroris, yakni Ikhwanul Muslimin oleh Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmain.

“Benzema dikenal punya hubungan dengan Ikhwanul Muslimin,” ujar Darmain.