Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Koordinator Media Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Rakyat Bangkit 2022, Ragner Angga MHJ menyampaikan bahwa pihaknya akan mengerahkan 5.000 massa aksi dari unsur Mahasiswa lintas kampus untuk mengepung Istana Negara Jakarta.

“Besok, 5 ribu Mahasiswa dan elemen masyarakat sepakat menggeruduk istana,” kata Angga dalam keterangannya kepada Holopis.com, Kamis (19/10).

Aksi akan dilangsungkan pada hari Jumat, 20 Oktober 2023. Rangga mengatakan bahwa pemicu aksi unjuk rasa mahasiswa tersebut adalah terkait dengan putusan majelis hakim Mahkamah Konstitusi (MK) tentang gugatan batas usia Capres-Cawapres yang disahkan.

Untuk menyikapi putusan itu, serta melakukan agenda aksi besar-besaran ini, BEM SI pun harus melakukan konsolidasi nasional untuk melakukan persiapan menggelar parlemen jalanan.

“Aliansi BEM Seluruh Indonesia berkonsolidasi dan menggalang kekuatan untuk turun aksi pada 20 Oktober 2023 merespons putusan MK yang dinilai dapat melanggengkan praktik KKN,” ujarnya.

Selain itu, Angga juga mengatakan bahwa aksi tersebut sekaligus sebagai refleksi 9 (sembilan) tahun kepentingan Presiden Joko Widodo.

“Aksi ini juga bertepatan dengan momentum 9 tahun Jokowi menjabat sebagai Presiden,” tandasnya.

Angga menilai bahwa sepanjang kepemimpinan Presiden Jokowi, banyak persoalan yang terjadi dan tak kunjung tuntas. Salah satunya adalah soal penegakan hukum, pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dan sebagainya.

“BEM SI Rakyat Bangkit berpandangan bahwa Jokowi telah mengkhianati reformasi. Terbukti dari berbagai kemunduran dan kebobrokan dari segi hukum, HAM, komersialisasi pendidikan, represifitas aparat, konflik agraria, dan investasi yang membelakangi hak-hak rakyat,” terangnya.

Sejauh ini kata Angga, sudah ada sekitar 50 kampus yang menyatakan siap ikut bergabung dalam aksi unjuk rasa besok siang, pukul 13.00 WIB.

“Massa aksi diperkirakan 5.000 orang lebih yang tergabung dalam BEM Seluruh Indonesia dan berbagai elemen masyarakat, termasuk mantan aktivis 98,” klaim Angga.

Dalam catatan yang disampaikan kepada redaksi Holopis.com, Angga menyebutkan kampus-kampus tersebut antara lain ;

1. BEM UNS,
2. BEM IPB,
3. BEM UI,
4. BEM UNJ,
5. BEM Trisakti,
6. BEM Paramadina,
7. BEM UNAS,
8. BEM STIDDI Al-Hikmah Jakarta,
9. BEM IT PLN,
10. BEM IBS,
11. BEM UBSI,
12. Melati Indonesia,
13. BEM FH UAI,
14. BEM STEI SEBI,
15. BEM STT Nurul Fikri,
16. BEM Polimedia,
17. BEM UPN VJ,
18. BEM Darul Hikmah,
19. BEM Esa Unggul,
20. BEM UNSIKA,
21. BEM STIT Al-Wafa,
22. BEM TAU,
23. LP3I,
24. BEM YARSI,
25. BEM Trilogi,
26. BEM STIAMI,
27. BEM ULM,
28. BEM UBP,
29. BEM UMJ,
30. BEM STIH,
31. BEM UNSOED,
32. BEM STEI Tazkia,
33. BEM Dewantara,
34. BEM M. Natsir,
35. BEM UGM,
36. BEM UNNES,
37. BEM UNIDA,
38. BEM UNTIRTA,
39. BEM U PANCASILA,
40. BEM UHAMKA,
41. BEM USM,
42. BEM UTM,
43. BEM UMBARA,
44. FPI,
45. KOPPI,
46. Aktivis 98,
47. GMKI,
48. GMNI,
49. HMAN,
50. HME.

“Jumlah ini akan terus bertambah,” ucap Rangga.

Sementara itu, di dalam aksi unjuk rasa tersebut, BEM SI dan sejumlah elemen yang tergabung di dalam gerakan tersebut sepakat membawa 13 (tiga belas) poin tuntutan, antara lain ;

1. Wujudkan Pendidikan yang Demokratis dan Ilmiah,
2. Tegakkan Reformasi Hukum,
3. Berantas KKN,
4. Tolak DwiFungsi TNI/Polri,
5. Tingkatkan Aksesibilitas dan Equitas Layanan Kesehatan,
6. Usut Tuntas Kekerasan Aparat,
7. Usut Tuntas Konflik di Daerah PSN,
8. Wujudkan Pemilu yang Adil dan Bersih,
9. Putihkan Noktah Hitam Lingkungan,
10. Usut Tuntas Berbagai Pelanggaran HAM Berat,
11. Wujudkan pemerataan pembangunan dan pembangunan berdasar HAM,
12. Perbaiki sistem pertanian di Indonesia,
13. Tinjau ulang sistem perekonomian Indonesia.