HOLOPIS.COM, JAKARTA – PDIP membantah pernyataan Gibran Rakabuming mengenai rencana pemanggilan dirinya usai putusan dari Mahkamah Konstitusi mengenai batas usia capres dan cawapres.
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto berdalih, undangan itu sebatas bincang-bincang antar kader partai yang biasa dilakukan.
“Kita nggak manggil, kita ngobrol-ngobrol dan kemudian bincang-bincang sesama kader partai. Jadi nggak ada panggil-panggilan ya saya luruskan, nggak ada panggil panggilan ke Mas Gibran yang ada adalah kami bincang-bincang,” kilah Hasto pada Senin (16/10) seperti dikutip Holopis.com.
“Udah lama nggak ketemu. Makmau ngobrol-ngobrol di kantor partai,” lanjutnya.
Hasto juga buru-buru membantah pertemuan tersebut adalah untuk menghadang Gibran untuk tidak maju sebagai bakal calon wakil presiden di Pemilu 2024 nanti.
“Ya ini ada atau tidak ada putusan MK, kami selalu menjalin komunikasi. Mbak Puan sering bertemu dengan Mas Gibran. Terakhir juga bertemu Mas Kaesang,” dalihnya.
Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan bahwa dirinya telah menerima panggilan dari PDIP untuk mendatangi kantor PDIP pada lusa mendatang.
Panggilan itu pun disampaikan langsung oleh Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto kepada Gibran. Dimana pertemuan itu dilakukan usai Mahkamah Konstitusi memutuskan menerima gugatan soal batas usia capres dan cawapres.
“Besok Rabu saya dipanggil oleh DPP sudah dihubungi Pak Hasto,” kata Gibran.
Namun, saat dipastikan apakah isi pertemuan tersebut, putra sulung Presiden Jokowi itu awalnya berdalih bahwa itu sebatas laporan rutin kepada partai. Namun, dia tidak menampik jika kemungkinan ada pembicaraan mengenai putusan Mahkamah Konstitusi di pertemuan itu.
“Saya kan memang rutin laporan ke beliau. Ya nanti kalau dipanggil pasti ditanya, ini gimana keadaan ini. Ditunggu aja besok Rabu. Nanti sekalian hari Rabu kita laporkan ke pimpinan,” ungkapnya.
