HOLOPIS.COM, JAKARTA – Komisi Eropa atau European Commision mengakui perekonomian Indoneia masih terbilang leboh baik bila dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia Tenggara, seperti Malaysia dan Vietnam.

Pengakuan dari Komisi Eropa itu diungkap oleh Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani Indrawati saat menggelar pertemuan bilateral bersama Commisioner for the Economy dari European Commision, Paolo Gentiloni.

Mendengar pengakuan tersebut, Sri Mulyani pun mengaku senang, mengingat keadaan ekonomi global saat ini tengah menghadapi banyak tekanan, sehingga cenderung mengalami perlambatan.

“Sebagai pengelola keuangan negara, saya tentu senang dengan pengakuan ini,” katanya sebagaimana dikutip Holopis.com dari unggahan di akun Instagramnya @smindrawati, Minggu (15/10).

Menurut Sri Mulyani, keadaan ekonomi Indonesia yang sangat baik saat ini menjadi peluang bagi para investor untuk datang ke Indonesia. Indonesia pun, kata dia, tentu membuka peluang kerja sama ekonomi dengan banyak mitra strategis.

Adapun kerjasama itu dapat terwujud dalam bentuk investasi hilirisasi Sumber Daya Alam (SDA) untuk sumber energi hijau, seperti nikel untuk baterai kendaraan listrik dan minyak sawit mentah untuk biofuel.

Dalam kesempatan tersebut, Sri Mulyani mengaku telah berdiskusi dengan Paolo terkait Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM) yang akan diberlakukan di kawasan Uni Eropa.

Menurutnya, Indonesia masih perlu mempelajari banyak perihal kebijakan tersebut guna memitigasi berbagai dampak ataupun pengaruh dari pemberlakuan kebijakan tersebut.

“Kita harap langkah yang diambil akan sama-sama menguntungkan untuk kedua negara,” tutupnya.