HOLOPIS.COM, JAKARTA – Direktur eksekutif Rumah Politik Indonesia, Fernando eMas menyarankan agar para kandidat Capres, Caleg, maupun Calon Kepala Daerah beserta tim pemenangannya agar bisa berpolitik secara sehat.
Salah satu yang bisa dilakukan menurut dia adalah, bagaimana masing-masing pihak fokus saja dengan jagoan mereka, yakni melakukan sosialisasi dan menunjukkan kelebihan masing-masing, ketimbang fokus melakukan downgrade kepada lawan politik.
“Ketika capres atau cawapres dan para pendukungnya mau mendapatkan kemenangan kan harusnya mengangkat kelebihan calonnya, bukan hanya men-downgrade lawan politik,” kata Fernando dalam diskusi publik di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (13/10) seperti dikutip Holopis.com.
Sebab kata Fernando, esensi dari pemilu adalah adu program, adu gagasan dan pemikiran untuk kepentingan memajukan bangsa, negara dan lingkungan. Bukan ajang untuk saling mencaci maki, menyebarkan hoaks dan merendahkan harkat dan martabat orang lain.
Hal ini disuarakan agar para kandidat bisa fokus bagaimana berpolitik yang sehat, jujur dan beradab. Tidak lagi sibuk membuat konten untuk menyerang lawan politik yang acapkali diisi dengan narasi-narasi hoaks serta ujaran kebencian.
“Ini harus kita sikapi agar tidak memicu hoaks dan ujaran kebencian,” tuturnya.
Lalu, ia pun mengatakan bahwa tidak ada yang positif dari kegiatan penyebaran hoaks dan ujaran kebencian. Sebab, muaranya adalah perpecahan antar masyarakat dan bisa menciptakan polarisasi yang berkepanjangan.
“Dengan penyebaran hoaks atau ujaran kebencian berarti kebenaran tidak terbukti, yang tujuannya pasti negatif,” tegasnya.
“Ketika hoaks dan ujaran kebencian dalam konteks Pilpres maka tujuannya untuk menjatuhkan lawan politik. Hasilnya bisa menimbulkan perpecahan antar pendukung pilpres dan tidak menutup kemungkinan akan memicu permusuhan seperti pilpres lalu yang sampai hari ini masih ada sisa-sisa yang kita rasakan,” sambung Fernando.
