HOLOPIS.COM, JAKARTA – Dalam Aksi Bela Palestina yang dilakukan Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) dan Front Persaudaraan Islam (FPI) di depan Kedubes AS (Amerika Serikat), disampaikan beberapa poin pernyatan sikap.
Audiensi atau pertemuan dengan pihak dari Kedubes AS, tidak dapat terwujud. Padahal, sebelumnya sudah disepakati jika mereka bersedia untuk bertemu dengan perwakilan massa Aksi 1110.
Salah satu perwakilan massa, Slamet Maarif mengatakan mereka kecewa dengan sikap yang ditunjukan oleh pihak Kedubes AS. Karena, mereka hanya bisa bertemu dengan pembatas kawat berduri.
“Tadi kita sudah sepakat untuk bertemu, tapi ahlaknya, moralnya orang Amerika kita hanya diterima di kawat berduri,” katanya dari atas mobil komando, Rabu (11/10) yang dikutip Holopis.com.
Pernyataan sikap yang diberikan kepada pihak Kedubes AS, dibuat dalam tiga bahasa yakni bahasa Indonesia, Inggris dan Arab.
Berikut ini Pernyataan Sikap Aksi 1110 :
Sehubungan dengan dilakukannya Operasi Taufan Al Aqsha oleh HAMAS yang merupakan komponen perjuangan pembebasan Palestina, Kami Front Persaudaruan Islum, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama dan Persaudaraan Alumni 212 menyatakan:
1. Mendukung penuh operasi yang dilakukan HAMAS sebagai salah satu komponen perjuangan pembebasan Palestina terhadap penjajahan dan penindasan serta pendudukan tidak sah dan berkepanjangan dari rezim penjajah Yahudi Zionis Israel terhadap bangsa Palestina di tanah Palestina:
2. Perlawanan yang dilakukan oleh HAMAS adalah bentuk bela diri atas kekejian dan begitu banyak pelanggaran Hak Asasi Manusia oleh penjajah Yahudi Zionis Israel terhadap Rakyat Palestina yang selama ini terus terulang dan dilindungi oleh Amerika Serikat dan negara-negara barat pengecut yang bergabung dalam sekutu-sekutunya, hal ini juga dalam rangka mewujudkan kemerdekaan bangsa Palestina atas penjajahan Zionis Israel
3. Perlawanan Rakyat Palestina terhadap Rezim Penjajah yahudi Zionis Israel adalah pembelaan diri yang Sah sesuai Hukum Internasional bukan tindakan terorisme, justru selama ini justru penjajah Yahudi Zionis Israel lah yang selalu melakukan tindakan teror terhadap Rakyat Palestina dan selalu dilindungi oleh Amerika Serikat dan Sekutunya.
4. Menuntut Pemerintah Indonesia untuk Proaktif mendukung perjuangan Rakyat Palestina sesuai amanat Konstitusi UUD 1945 bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.
5. Mengecam sikap tidak berimbang dan bias, serta tidak profesional kepada media yang menyebut HAMAS sebagai ‘Teroris seperti Kompas.com, Republika.co.id, Liputan6.com dan lain sebagainya.
6. Menyerukan kepada segenap Negara Arab dan seluruh Negara Islam di Dunia agar bersutu-padu membentuk Pakta Pertahanan Dunia Islam dengan mengirimkan tentaranya masing-masing bergabung dengan Rakyat Palestina untuk mengusir penjajah zionis israel dari wilayah Palestina sertu membebaskan Al-Aqsha dan Bangsa Palestina dari penjajahan.
7, Menyerukan kepada seluruh Umat Islam untuk membaca Qunut Nazilah dalam Shalat Lima Waktu atas jatuhnya korban dari muslimin Palestina, Memboikot produk-produk terkait Zionis Israel, Memberi bantuan sosial seperti obat-obatan, makanan dan lainnya serta bersatu padu mendukung perjuangan rakyat Palestina dalam membebaskan bumi Palestina dan Al Aqsha dari cengkraman penjajah yahudi zionis israel.
Demikian pernyataan ini dibuat, Semoga Allah SWT memberikan pertolongan dan memenangkan para pejuang di jalan Allah SWT.
Sebelumnya diberitakan, Sejumlah massa dari Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) dan Front Persaudaraan Islam (FPI), melakukan Aksi Bela Palestina di depan kantor Kedubes Amerika Serikat (AS) pada Rabu 11 Oktober 2023.
Pantauan Holopis.com di lapangan, massa aksi mulai berdatangan sejak pukul 13.00 WIB. Lalu, Korlap Aksi 1110, Buya Husain membuka aksi tepat pukul 13.10 WIB yang diawali pembacaan dzikir.
Sebelumnya diberitakan, sekitar 500 orang yang berencana ikut dalam aksi unjuk rasa damai bela Palestina di depan Dubes AS.
Kegiatan tersebut dikatakan sebagai bentuk ekspresi solidaritas untuk masyarakat Palestina yang saat ini tengah terlibat perang dengan Israel.