HOLOPIS.COM, JAKARTA – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK), Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid menilai bahwa kasus yang saat ini tengah melanda Syahrul Yasin Limpo (SYL) tentu menjadi guncangan yang dahsyat khususnya bagi Partai NasDem.
Betapa tidak, di penghujung kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau menjelang Pilpres 2024, dua petinggi partai pimpinan Surya Paloh itu harus berurusan dengan hukum dalam kasus tindak pidama korupsi.
Sebelumnya, Johnny Gerard Plate yang terjerat kasus korupsi proyek infrastruktur jaringan internet 4G senilai Rp8 triliun, kini satu kadernya yakni SYL tengah dibidik KPK karena kasus korupsi di Kementerian Pertanian.
“Saya kira ini tsunami politik bagi NasDem,” kata Habib Syakur kepada Holopis.com, Jumat (6/10).
Akibat kasus ini, ia menilai bahwa banyak masyarakat yang akan menilai miring partai NasDem, termasuk berdampak ada konstelasi politik yang berkaitsn dengan mereka. Mulai dari Pileg, Pilkada hingga Pilpres sekalipun.
“Kalau bakal menghantam Anies dalam pencapresannya tentu sangat mungkin terjadi. Bagaimana mengampanyekan perubahan ketika pengusungnya terlilit kasus korupsi. Energi mereka akan terbuang karena sibuk membela diri dan menglarifikasi,” ujarnya.
Bagi ulama asal Malang Raya ini, sepanjang belum ada kiamat politik bagi NasDem, selama ini pula Anies masih tetap berpotensi menjadi cawapres.
Hanya saja karena adanya kasus Johnny G Plate dan Syahruo Yasin Limpo, Anies akan disibukkan dengan upaya meyakinkan kepada masyarakat tentang pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi. Dan bagi Habib Syakur, jelas itu perbuatan yang tidak mudah.
“Anies kan maju dari Partai NasDem. Kalau NasDem dapat sentimen negatif karena kasus korupsi, saya kira publik akan melihat ke arah itu juga. Bibit, bebet, bobot politik Anies darai partai penghasil koruptor. Makanya saya bilang ini sulit bagi Anies yang masih satu paket dengan Cak Imin,” tukasnya.