HOLOPIS.COM, JAKARTA – Setidaknya sebanyak 1,2 juta ton beras dalam negeri terancam gagal produksi. Hal itu sebagaimana diungkap Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi.
Harvick menjelaskan, ancaman itu merupakan dampak dari fenomena El-Nino dan kemarau panjang yang melebihi prakiraan sebelumnya. Namun ia berharap, penurunan produksi tersebut tidak terlalu berdampak serius.
“Ini yang sementara bisa kita identifikasi kurang lebih 1,2 juta ton, tapi kalau kita mengacu pada angka produksi kita yang di atas 30 juta ton, mudah-mudahan ini tidak terlalu terdampak serius,” kata Harvick dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (3/10).
Seperti diketahui, pemerintah sendiri sejauh ini sudah melakukan impor beras untuk memenuhi cadangan pangan pemerintah. Sehingga potensi penurunan produksi ini seharusnya tidak berpengaruh terhadap pasokan dalam negeri.
“Sesuai arahan Presiden, adapun penurunan produksi beras coba kita atasi sementara ini dengan melakukan kegiatan impor sebagai salah satu bentuk cadangan pangan CBP,” ujar Harvick.
Di sisi lain, pemerintah juga telah menyiapkan strategi guna menekan harga beras di pasar, salah satunya yakni melakukan operasi pasar.
“Mudah-mudahan ini cukup efektif kita lakukan, bersinergi dengan kementerian lain, utamanya Kemendag dan Bapanas,” tukasnya.