HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ekonomi Indonesia yang terus mencatatkan pertumbuhan di atas 5% selama 7 (tujuh) kuartal berturut-turut membuat Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati kegirangan.

Pasalnya, pertumbuhan ekonomi ini terjadi pada Indonesia di tengah dinamika global, dimana banyak negara maju maupun berkembang yang justru mengalami pelemahan ekonomi.

“Jadi tujuh kuartal berturut-turut saat dunia melemah signifikan, semua negara maju dan berkembangan mengalami revisi pertumbuhan ke bawah,” tutur Sri Mulyani dalam rapat koordinasi nasional Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD) di Jakarta, Selasa (3/10) yang dikutip Holopis.com.

Menurut Sri Mulyani, capaian itu tidak terlepas dari peran pemerintah daerah (pemda) yang telah menerapkan digitalisasi dalam setiap transaksi, baik dari sisi penerimaan maupun belanja daerah.

Bendahara negara itu menuturkan, percepatan digitalisasi siatem keuangan daerah semakin terasa setelah digalakannya Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) oleh Satuan Tugas Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (Satgas P2DD).

Mekanisme transaksi digital di daerah itu menurut Sri Mulyani, merupakan implikasi diterapkannya Undang-undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (UU HKPD) yang juga menyinkronkan kebijakan belanja dan pendapatan antara pemerintah pusat dan daerah.

“Dan itu tujuan salah satunya adalah harmonisasi kan belanja pusat dan daerah dan meningkatkan sinergi kebijakan fiskal pusat dan daerah,” tegasnya.