HOLOPIS.COM, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi beras pada periode bulan September terbilang cukup tinggi, lantaran harga beras yang terus melambung naik karena berkurangnya pasokan akibat kemarau berkepanjangan
Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan bahwa pada September 2023, terjadi inflasi beras secara bulanan atau month to month (mtm) sebesar 5,61 persen.
Amalia mengatakan, angka tersebut merupakan yang tertinggi selama 5 tahun terakhir, atau sejak Februari 2018 yang saat itu tercatat sebesar 6,25 persen.
“Inflasi beras secara bulanan di bulan September 2023 merupakan yang tertinggi sejak Februari tahun 2018,” katanya dalam konferensi pers yang dikutip Holopis.com, Selasa (3/10).
Tercatat, harga rata-rata nasional bulan September 2023 untuk beras di penggilingan naik 10,33 persen dibandingkan Agustus 2023, dan melonjak 27,43 persen dibandingkan September 2022, atau secara tahunan (year on year/yoy).
Kemudian untuk harga di tingkat grosir naik 6,29 persen secara bulanan, dan secara tahunan kenaikannya mencapai 21,02 persen. Sedangkan harga di tingkat eceran naik 5,61 persen dibandingkan Agustus 2023, dan secara tahunan naik 18,44 persen.
“Kenaikan harga beras di tingkat pengecer lebih rendah dibandingkan kenaikan harga di tingkat penggilingan dan grosir,” katanya.
Adapun kenaikan harga beras cukup tajam terjadi di sentra-sentra produksi beras nasional, seperti di Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.
“Hal ini mengindikasikan terjadinya penurunan pasokan beras akibat penurunan padi di provinsi sentra produksi tersebut,” pungkas Amalia.