HOLOPIS.COM, JAKARTAPersib Bandung tak berhenti berbenah dan terus melakukan perbaikan di segala aspek agar peristiwa seperti Tragedi Kanjuruhan tak terulang kembali.

Diketahui, 1 Oktober kemarin menandai satu tahun Tragedi Kanjuruhan yang memakan korban jiwa hingga sekitar 136 orang meninggal dunia.

Tragedi Kanjuruhan itu jadi peristiwa duka untuk insan sepakbola Tanah Air maupun dunia.

Berkacar dari Tragedi Kanjuruhan tersebut, seluruh elemen sepakbola nasional wajib mengambil pelajaran, menganalisa, untuk kemudian melakukan langkah-langkah pembenahan di berbagai aspek penyelenggaraan pertandingan supaya peristiwa serupa tak terulang di kemudian hari.

“Kita semua harus belajar dari musibah itu, instrospeksi diri, untuk kemudian melakukan pembenahan dan perbaikan di segala aspek yang menjadikan stadion sebagai tempat yang aman dan nyaman untuk menyaksikan pertandingan sepakbola yang selama ini sudah menjadi hiburan kita semua,” kata Wakil Komisaris Utama PT PERSIB Bandung Bermartabat Komjen. Pol. (Purn.) Drs. Rudy Sufahriadi, sebagaimana dikutip Holopis.com, Minggu (1/10).

Lanjutnya, Rudy menjelaskan bahwa pelajaran pertama yang diambil Persib dari Tragedi Kanjuruhan yakni perlunya skema dan mekanisme penyelenggaraan pertandingan, terutama yang menyangkut faktor keamanan dan keselamatan.

Menurutnya, ada beberapa upaya pembenahan yang dilakukan Persib, seperti pemberlakuan tiket online 100 persen, penukaran e-ticket dengan gelang penanda, sistem ring untuk pengamanan berlapis, hingga pelatihan steward yang bertanggung jawab penuh untuk sistem keamanan di dalam stadion.

Tak sampai situ, Rudy juga menerangkan bahwa, ketika semua sistem ticketing dan skema pengamanan dan keselamatan mulai berjalan relatif baik, PERSIB mulai bergeser ke pembenahan yang menyangkut kenyamanan stadion.

“Perbaikan dan peningkatan fasilitas Stadion GBLA yang terkait dengan kenyamanan penonton secara simultan terus dilakukan sampai sekarang. Selain itu, kita juga terus berupaya meningkatan hospitality buat penonton dan suporter yang datang,” kata Rudy.

Kini, Persib menggelorakan #SepakbolaUntukSemua untuk menunjukkan bahwa sepakbola merupakan olahraga permainan dan hiburan yang bisa dinikmati oleh siapapun, termasuk anak-anak, pelajar dan keluarga.

“Belum optimal memang. Tapi paling tidak apa yang sudah kita lakukan selama setahun terakhir sudah membuat stadion lebih aman dan nyaman. Saya melihat, sekarang semua kalangan, anak-anak dan keluarganya sudah bisa menikmati pertandingan PERSIB tanpa dihantui kekhawatiran berlebihan,” lanjutnya.

Kendati demikian, Rudy memastikan bahwa upaya pembenahan yang dilakukan Persib tidak akan berhenti sampai di sini.

“Upaya pembenahan dan perbaikan akan terus kita lakukan demi terciptanya atmosfer pertandingan yang ramah buat siapapun,” tegasnya.