HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Partai Buruh, Said Iqbal mengklaim telah mendapatkan gosip soal putusan majelis hakim Mahkamah Konstitusi (MK) soal judicial review UU Cipta Kerja yang akan dibacakan pada agenda sidang pada hari Senin, 2 Oktober 2023 besok.
“Bocoran informasi yang beredar ; Keputusannya tidak terlalu menyedihkan bagi buruh, apakah dimenangkan gugatan partai buruh, apakah akan keluar inkonstitusional bersyarat,” kata Iqbal dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Minggu (1/10).
Pun jika nantinya keputusan majelis hakim adalah UU Cipta Kerja sebagai regulasi yang inkonstitusional bersyarat, maka menurutnya itu jauh lebih baik ketimbang gugatannya ditolak.
“Saya anggap ini jalan tengah, jalan tengahnya tahun lalu kan inkonstitusional bersyarat. Kita berdoa saja ya,” ujarnya.
Apalagi jika belajar dari pengalaman gugatan judicial review terhadap UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja yang diputuskan inkonstitusional bersyarat oleh majelis hakim MK pada tanggal 25 November 2021 lalu.
“Saya menduga keputusan seperti itu lagi tahun lalu, 5 (menyatakan) inkonstitusional bersyarat, 4 menyebut konstitusional. Tapi kami partai buruh hanya percaya pada kekuatan Tuhan. Buktinya tahun lalu (dissenting opinion) 5:4,” tukas Iqbal.
Kemudian, Iqbal pun memberikan pesan penting kepada majelis hakim MK agar jangan sampai membuat keputusan yang bisa membuat buruh marah, yakni menolak JR dan menetapkan UU Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja sah dijalankan sebagai hukum positif.
“Tapi kalau putusan sidang begitu keluar gugatan kami dikalahkan, maka api bertemu bensin. Saya tidak mengancam, tapi saya mengingatkan ke DPR RI dan Pemerintah bahwa kalian menggadai hak-hak rakyat, hak mendapatkan tanah, hak untuk mendapatkan upah layak, hak mendapatkan kesehatan, hak mendapatkan kesejahteraan, hak untuk mendapatkan perlindungan HAM dan sebagainya,” tandasnya.
Bahkan, Iqbal akan mengampanyekan kepada semua masyarakat Indonesia bahwa para partai politik pendukung Omnibus Law UU Cipta Kerja sebaiknya tidak dipilih dalam Pemilu 2024 mendatang.
“Kita akan kampanyekan partai mana saja yang mendukung cipta kerja, kami akan menjelaskan saja biar rakyat yang memilih,” tukasnya.