Simpanan Nasabah Tajir di Bank Makin Merosot, Kenapa?

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan, bahwa jumlah rekening nasabah yang menyimpannya dananya di perbankan dengan saldo di atas Rp5 miliar terus menyusut.

Dari catatan LPS per Agusus 2023, pertumbuhan rekening yang terbilang jumbo berada pada kisaran angka 6,79 persen. Padahal di bulan sebelumnya, pertumbuhannya berada di angka 7,69 persen.

Menurut Purbaya, penyusutan rekening jumbo tersebut terjadi karena sebagian besar nasabah yang didominasi perusahaan atau korporasi diduga sedang melakukan ekspansi dengan menggunakan dana sendiri.

“Kita asumsikan sebagian besar adalah perusahaan, keliatannya mereka juga sedang ekspansi bisnisnya atau memakai uang sendiri,” ujarnya dalam konferensi pers, Jumat (29/9) yang dikutip Holopis.com.

Secara rinci, tren tiering simpanan di atas Rp5 miliar terpantau cenderung fluktuatif. Bahkan, pertumbuhan pada Agustus 2023 hanya sebesar 6,8 persen bila dibanding Agustus 2022, yakni 11,2 persen.

Jika diruntut dari bulan Januari 2023, pertumbuhannya mencapai angka 11,7 persen. Kemudian pada Februari 2023, angka pertumbuhannya kembali meningkat di angka 12 persen.

Namun pada Maret 2023, terjadi penurunan menjadi 9,6 persen, yang kembali naik di bulan April 2023 menjadi 10,4 persen. Lalu kembali menurun di Mei 2023 sebesar 8,6 persen. Dilanjutkan pada Juni 2023 di angka 6,5 persen.

Kenaikan terbesar pun terjadi pada Juli 2023, yakni sebesar 8 persen, angka ini jauh lebih besar ketimbang capaian Agustus 2023 yang hanya 6,8 persen.

Sedangkan, untuk saldo nasabah dengan simpanan di bawah Rp100 juta mengalami peningkatan sebesar 3,83 persen dengan total simpanan mencapai Rp 1.008 triliun.

Kondisi ini sangat berbeda jauh dengan sebelumnya yang terendah pada April 2023 lalu ketika tingkat pertumbuhannya justru minus 0,9 persen.

Kemudian tren peningkatan berlanjut pada Mei sebesar 3,4 persen, lalu Juni 3,7 persen, disusul pada Juli sebesar 3,1 persen, dan Agustus 3,9 persen.

“Kita bisa simpulkan titik terendah di April (2023). Sekarang (pertumbuhan saldo nasabah di bawah Rp100 juta) dalam pola tren kenaikan secara perlahan,” ucapnya.