HOLOPIS.COM, JAKARTA – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK), Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid mendorong agar Polri terus mengupayakan langkah-langkah terbaik untuk memastikan bahwa situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) menjelang Pemilu 2024 tetap kondusif.
“Saya kira ini tugas berat Polri, dimana dia adalah instrumen negara untuk bisa memastikan hukum dan keamanan tetap kondusif. Jangan sampai Pemilu terganggu karena Polisi kita kurang sigap,” kata Habib Syakur kepada Holopis.com, Rabu (27/9).
Menjelang pendaftaran Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden yang kemungkinan akan berlangsung pertengahan bulan Oktober nanti, Polri harus cepat melakukan mitigasi kerawanan pemilu. Baik dari aspek sosial, budaya hingga politik.
“Pemetaan ini penting sekali agar bisa dilakukan tindakan antisipatif, preventif, preemtif. Jangan sampai kecolongan,” ujarnya.
Lebih lanjut, ulama asal Malang Raya ini menilai bahwa polarisasi masih sangat mungkin terjadi di Indonesia dalam Pemilu 2024 nanti. Terlebih sampai saat ini masih belum jelas berapa poros yang akan bertanding.
Beberapa catatan yang bisa dilakukan juga oleh Polri dalam memastikan Kamtibmas kondusif adalah dengan memastikan berbagai kasus rakyat tertangani dengan baik di tangan korps Bhayangkara.
“Ada konflik Wadas, konflik Rempang, tangani dan rampungkan dan baik. Pastikan rakyat kita terlindungi sehingga kepercayaan mereka terhadap Polri akan meningkat. Jika rakyat percaya dengan Polisi, maka kamtibmas akan terkendali,” tuturnya.
Selain itu, beberapa kasus polisi nakal juga menjadi sorotan Habib Syakur. Ia meminta semua satuan kerja (Satker) di institusi Polri juga bisa ditata dengan sebaik mungkin.
“Tekan maksimal potensi polisi nakal bermain-main di lapangan, apalagi bersentuhan dengan masyarakat. Sekarang ini cepet banget bikin viral sesuatu. Kalau polisi ada yang nakal apalagi ketangkap kamera netizen, kan masyarakat bisa selalu antipati kepada Polisi,” tandasnya.
Pun demikian, Habib Syakur tetap mengajak kepada masyarakat untuk bisa bekerja sama dengan Polri memastikan situasi kamtibmas khususnya menjelang Pemilu 2024 tetap kondusif.
“Saya kira ini tugas bukan cuma untuk Polri, tapi untuk kita semua, TNI, intelijen, tokoh, masyarakat dan semua stakeholders harus satu frekuensi untuk kepentingan bangsa dan negara,” pungkasnya.