HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, bahwa Indonesia merupakan satu-satunya negara yang mampu mengurangi sekitar 60 persen emisi karbon melalui sektor alam.
Hal itu sebagaimana disampaikan Presiden Jokowi dalam sambutannya di acara peluncuran perdagangan perdana Bursa Karbon Indonesia di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, pada Selasa (26/9).
“Negara kita, Indonesia, memiliki potensi yang luar biasa dalam nature-based solutions dan menjadi satu-satunya negara yang sekitar 60 persen pemenuhan pengurangan emisi karbonnya berasal dari sektor alam,” ujar Jokowi dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com.
Di sisi lain, Indonesia juga memiliki potensi luar biasa dari perdagangan karbo, dimana berdasarkan catatan Jokowi, ada sekitar 1 gigaton CO2 potensi kredit karbon yang bisa ditangkap. Apabila dikalkulasikan, lanjutnya, potensi bursa karbon Indonesia bisa mencapai Rp3.000 triliun lebih.
Menurutnya, angka angka tersebut sangat besar, yang tentunya akan menjadi kesempatan ekonomi baru yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, sejalan dengan arah dunia yang sedang menuju kepada ekonomi hijau.
Oleh sebab itu, Jokowi minta agar perdagangan karbon di Indonesia merujuk pada standar karbon internasional dan manfaatkan teknologi yang ada, sehingga proses transaksi dapat berjalan efektif dan efisien.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga meminta agar pengaturan dan fasilitasi pasar karbon sukarela sesuai praktik di komunitas internasional, dengan memastikan bahwa standar tersebut tidak mengganggu target pengurangan emisi Indonesia.
“Saya optimistis Indonesia bisa menjadi poros karbon dunia asalkan digarap konsisten bersama-sama seluruh pemangku kepentingan,” tutup Jokowi.