HOLOPIS.COM, JAKARTA – Keputusan Presiden Rusia, Vladimir Putin, untuk resmi menyatakan perang dengan Ukraina pada tanggal 24 Februari 2022 lalu, tidak hanya mengejutkan masyarakat di sana, tetapi juga dunia.
Perang yang awalnya tak terlalu mencuri perhatian ini langsung membuat banyak pihak khawatir. Apalagi serangan militer Rusia ini dinilai sebagai serangan terbesar di negara Eropa sejak Perang Dunia II.
Berbicara dalam acara diskusi publik Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), jurnalis korsesponden Eropa dari Al Jazeera English, Stephanie Vaessen mengatakan bahwa suara sirine peringatan tentang serangan-serangan Rusia di Ukraina sudah sangat biasa didengar warga.
Sangking seringnya mendengar suara sirine peringatan, warga hanya bisa mematikan suara tersebut agar mereka bisa melanjutkan hidup mereka dengan pasrah.
“Because if you have this on the whole time, you don’t sleep you don’t get any rest. And what happens then? Over night drones attack will come, Iranian drones from Russia, they come to Kiev several times when I was there (Karena kalau terus dinyalakan, jadinya tidak bisa tidur, tidak istirahat. Dan apa yang akan terjadi, dalam semalam, serangan drones akan datang, drones Iran dari Rusia akan datang ke Kiev beberapa kali saya di sana,” kata Stephanie, dikutip Holopis.com, di Bengkel Diplomasi FPCI, Mayapada Tower, Jakarta Selatan, Senin (25/9).
Karena tidak ada pilihan lain hidup di negara yang sedang diserang, warga Ukraina hanya bisa berharap selamat dan tetap bertahan hidup di keesokan harinya.
Stephanie mengatakan yang dimiliki warga Ukraina saat ini adalah harapan bisa tetap hidup di pagi hari.
“And you just hope that the next morning you wake up, and that the day will start. Basically that’s how the people in Ukraine live. They just hope, that they are still alive the next morning (kalian hanya bisa berharap besok pagi bisa bangun, dan hari dimulai. Intinya begitulah masyarakat Ukraina sekarang hidup. Mereka hanya berharap tetap hidup keesokan paginya),” lanjutnya.
Harapan bertahan hidup harus dimiliki warga Ukraina. Apalagi, Stephanie mengatakan sudah banyak masyarakat Ukraina yang kehilangan nyawanya karena peperangan ini.
“Because many of them are not. Because buildings are hit (Banyak yang tidak selamat, Karena gedung-gedung diserang),” pungkasnya.
Sebagai informasi, perang Rusia – Ukraina dimulai pada tanggal 24 Februari 2022. Perang itu dinilai sebagai serangan terbesar di negara Eropa sejak Perang Dunia II.