HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino merasa putus asa dengan penampilan timnya yang lebih sering kalah ketimbang menang. Terutama dalam laga bentrok dengan Aston Villa di Stamford Bridge, London, pada hari Minggu (24/9) berakhir dengan kekalahan 0-1.

Diketahui setelah laga usai, The Blues harus kehilangan dua pemain andalan mereka akibat akumulasi kartu. Malo Gusto mendapatkan hadiah kartu merah yang membuatnya harus absen selama 3 pertandingan yang akan mendatang, sementara Nicolas Jakson harus absen karena hukuman kartu kuning.

Pochettino mengatakan, performa tim asuhannya itu sering tidak stabil dalam mengendalikan emosinya saat memegang bola dan selalu menyia-nyiakan peluang emas. Akibatnya, Chelsea selalu gagal meraih kemenangan.

“Itulah mengapa saya kecewa, karena saya pikir kami mengalami terlalu banyak situasi seperti ini. Itu adalah detail-detail kecil,” kata Mauricio Pochettino, seperti dikutip Holopis.com, Senin (25/9).

Poche kemudian berharap agar para pemain muda harus bisa menciptakan pengalaman baru dalam beradaptasi dengan ritme pertandingan yang akan dilakoni, sehingga mereka bisa belajar dari kesalahan yang telah dilakukan pada laga sebelumnya.

“Dalam model permainan seperti ini, kami berkompetisi dan ingin menang, dan sepak bola sulit untuk dimenangkan. Namun, para pemain yang masih muda juga perlu belajar dengan pengalaman dan membuat kesalahan,” ujarnya.

Pelatih berusia 51 tahun itu juga meminta agar para punggawa london biru bisa bekerja sama menjadi lebih baik untuk kedepannya. Terlebih, terhadap Nicolas Jakson masih harus beradaptasi dengan gaya permainan Chelsea sehingga membutuhkan waktu.

“Kami harus tumbuh dewasa, sebagai sebuah tim, tidak hanya sebagai individu. Nicolas masih sangat muda dan ia masih merasakan Liga Primer. Dia sedang belajar, saya pikir dia butuh waktu,” pungkasnya.