HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pendiri rumah produksi Watchdoc, Dandhy Dwi Laksono geram dengan politisi Partai NasDem, Muhammad Farhan yang menuduh dirinya membela KKB Papua yang membunuh 32 pekerja di Papua, dan selalu menyalahkan TNI.

“Siapa pun yang kenal politikus Nasdem ini, mohon sampaikan, daripada dia ngomong sendiri tanpa lawan, saya tunggu undangan diskusi, debat, konfrontasi, atau apapun dari dia,” kata Dandhy Laksono dalam akun Twitter pribadinya @Dandhy_Laksono seperti dikutip Holopis.com, Senin (25/9).

Sebelumnya, Farhan menyampaikan bahwa ada banyak lembaga non pemerintah (NGO) di Indonesia yang bermain-main dengan dana asing untuk kepentingan mereka.

“Kita mesti mulai membuka mata lebar-lebar tentang keberadaan lembaga-lembaga civil society yang memang mungkin memanfaatkan dan juga dimanfaatkan oleh dana-dana asing untuk kepentingan mereka,” kata Farhan dalam sebuah talkshow.

Bahkan ia juga menyinggung Dandhy Laksono yang menurutnya sudah sangat pro terhadap Papua Barat dan pemberontakan Papua Merdeka di sana.

“Aktivis Papua Barat yang sangat anti sama TNI itu misalnya, dia itu mau sejahat apapun orang Papua terhadap TNI, buat dia TNI yang salah,” ujarnya.

Dalam penjelasannya, Farhan mengatakan bahwa pihaknya di Komisi I DPR RI sudah pernah berdialog dengan Dandhy Laksono terkait dengan polemik di Papua khususnya Papua Barat yang melibatkan OPM.

Menurut Farhan, Dandhy adalah salah satu tokoh influencer yang merasa sangat nasionalis. Namun yang membuatnya heran mengapa Dandhy lebih membela KKB Papua dengan segala kekejamannya kepada aparat keamanan Indonesia, khususnya TNI.

“Dandhy Laksono tetap berkeyakinan, saya ini WNI tulen, saya ini warga negara Indonesia dan warga negara yang mengerti hak asasi manusia,” tambahnya.

Lalu, Farhan juga mengklaim pernah mempertanyakan kepada Dandhy mengapa OPM membantai 32 orang pekerja PT Istaka Karya yang tengah mengerjakan proyek pembangunan jembatan di Kali Yigi dan Kali Aurak di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga pada hari Minggu 2 Desember 2018 silam.

“Saya tidak suka TNI yang jahat kepada orang-orang Papua. Ketika kita tanya terus kenapa orang si KKB Papua ini membantai 32 pekerja Jalan Raya di sana, ‘oh karena mereka nggak ngerti budaya Papua, itu wajar aja mereka dibunuh gitu’. What? Itu genuine lho,” tukasnya.