HOLOPIS.COM, PONTIANAK – Hujan yang turun beberapa hari terakhir diyakini telah membantu penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).
Kepala BNPB, Letjen Suharyanto mengatakan, dengan cuaca hujan seperti itu membuat kondisi kualitas udara Kota Pontianak dan sekitarnya pun terpantau baik beberapa hari terakhir.
“Kalbar alhamdullilah, tiga hari ini hujan terus dan membantu penanganan bencana karhutla,” kata Suharyanto dalam keterangannya usai meninjau kondisi kebakaran lahan di Kalimantan Barat seperti dikutip Holopis.com, Kamis (21/9).
Namun demikian, Suharyanto mengingatkan Pemerintah Provinsi Kalbar dan unsur terkait lain untuk mewaspadai kondisi cuaca dalam beberapa hari ke depan. Mengingat dari prakiraan BMKG bahwa beberapa hari ke depan provinsi tersebut akan kembali mengalami cuaca panas.
Suharyanto menekankan apabila tidak ada potensi hujan, teknologi modifikasi cuaca (TMC) dapat dilakukan jika memang dibutuhkan untuk penanganan karhutla. Ia menambahkan, jangan sampai bencana asap akibat karhutla terjadi seperti pada 2015 dan 2019.
“Jangan sampai kita mengirim asap ke negara tetangga,” imbuhnya.
Suharyanto mengatakan, sebelumnya kejadian karhutla di wilayah Indonesia berkurang karena pengaruh musim yang cenderung basah dan adanya pandemi Covid-19. Namun kali ini, fenomena El Nino dapat memberikan dampak musim yang lebih kering dan memicu karhutla.
Di hadapan peserta rakor, meskipun tidak tercatat adanya hot spot di wilayah Kalbar, Kepala BNPB meminta Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Karhutla dari berbagai unsur seperti pemerintah daerah, TNI dan Polri untuk memastikan api yang sudah padam benar-benar padam.
“Takutnya kalau kering lagi, nanti dapat kembali terbakar,” ujarnya.