Kamis, 19 September 2024
Kamis, 19 September 2024
NewsEkobizGanjar Sebut Banyak Koperasi Bobrok di Indonesia : Saya Matikan

Ganjar Sebut Banyak Koperasi Bobrok di Indonesia : Saya Matikan

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Bekas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menegaskan bahwa sudah banyak koperasi di Jawa Tengah yang dibubarkan. Hal ini karena koperasi-koperasi tersebut tidak memiliki performa yang baik dengan tata kelola yang sangat buruk.

Bahkan kata Ganjar, koperasi-koperasi tersebut hanya sebuah koperasi proposal atau koperasi di atas kertas, di mana pengelolaannya hanya menunggu dana dari pemerintah saja untuk kegiatan operasionalnya.

“Kalau orang tidak bisa berkoperasi jangan dipaksa (membangun) koperasi,” kata Ganjar dalam kuliah umum di FISIP UI, Depok, Jawa Barat, seperti dikutip Holopis.com, Senin (18/9).

Ia menegaskan bahwa konsep koperasi adalah dari anggota, oleh anggota dan untuk anggota. Semua akses pengelolaan termasuk pembiayaan sebenarnya berasal dari anggota. Pun jika ada dana dari pemerintah sifatnya hanya supporting system dan stimulus.

“Koperasi menurut saya ada dua, karena anggotanya itu mesti banyak maka manajemennya bukan pensiunan,” ujarnya.

Para koperasi yang telah dibubarkan oleh Pemprov Jawa Tengah adalah koperasi yang dikelola oleh para pensiunan atau orang-orang tua yang tidak bekerja untuk kepentingan pengembangan koperasi.

“Koperasi saya isinya pensiunan, pak. Kalau rapat rambutnya sama kayak kita (ubanan). Idenya nggak ada, (membahas) digitalisasi (malah sibuk) kerokan. Kita butuh yang baunya Bvlgari, Hermey. Bukan (minyak) PPO, Remason,” terangnya.

Lebih lanjut, kader PDI Perjuangan tersebut mengatakan bahwa para koperasi yang dikelola dengan tidak baik cenderung hanya menjalankan sistem simpan pinjam. Hanya saja profit cenderung nihil.

“Banyak temen saya datang ke saya, Pak, kita sudah buat koperasi, iya tapi kamu anggotanya 50 (orang) kami bisa apa, kamu bisa memenuhi diri sendiri nggak?. Pak, yang terjadi koperasinya simpan pinjam, pinjam melulu nggak pernah nyimpan, bunganya tinggi sekali dan itu mencekik,” tandasnya.

Dengan melihat situasi semacam itu, Ganjar pun menyatakan bahwa pemerintah Provinsi Jawa Tengah terpaksa mematikan koperasi-koperasi tersebut. Jika tidak, maka ia pastikan ke depan koperasi-koperasi itu akan menjadi permasalahan yang pelik.

“Kenapa saya beberapa koperasi itu saya matikan, maaf ya Pak, itu koperasi kertas. Kalau kita tidak tegas soal itu, problem pak. Nanti performance koperasi kita buruk,” pungkasnya.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Baca Juga

Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

BERITA TERBARU

Lainnya
Related

IHSG Melesat Usai BI dan The Fed Turunkan Suku Bunga

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Sesi I hari ini, Kamis (19/9), melesat hingga berhasil tembus level resistance 7.900.

SRBI Makin Laku, Kepemilikannya Capai Rp 918,42 Triliun

Bank Indonesia (BI) mencatat kepemilikan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sampai dengan tanggal 17 September 2024 telah mencapai Rp 918,42 triliun.

BI Catat Penyaluran Kredit Tumbuh 11,40 Persen

Bank Indonesia (BI) melaporkan penyaluran kredit oleh perbankan per Agustus 2024 mengalami pertumbuhan sebesar 11,40 persen secara tahunan (yoy).

BI Ramal The Fed Bakal Pangkas Suku Bunga 3 Kali Tahun Ini

Bank Indonesia (BI) memproyeksi bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed) bakal menurunkan suku bunga acuannya atau Fed Fund Rate (FFR) sebanyak 3 kali di sisa tahun 2024 ini.