HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pengamat Politik dari Lingkar Madani (LIMA), Ray Rangkuti menyatakan bahwa suka tidak suka jika Amerika jelas akan berusaha ikut cawe-cawe dalam agenda Pilpres 2024 di Indonesia. Sebab, Amerika akan tetap berusaha bisa memberikan pengaruh kepada Indonesia, seperti yang mereka lakukan di negara-negara lainnya.
“Karena itu sesuatu yang tak terbantahkan menurut saya, bahwa ada kepentingan asing yang selalu menyertai perubahan-perubahan politik di Republik kita,” kata Ray Rangkuti di Hotel Sofyan, Menteng, Jakarta Pusat, seperti dikutip Holopis.com, Minggu (17/9).
Penjelasan ini disampaikan Ray berdasarkan adanya kabar investigasi bahwa Amerika Serikat sedang menjalankan program Color Revolution atau Revolusi Warna yang dijalankan oleh CIA untuk mempengaruhi negara-negara tujuan, salah satunya Indonesia.
Bagi dia, operasi intelijen Amerika Serikat tentu bukan hanya dilakukan di Indonesia saja, akan tetapi dilakukan juga di negara-negara lain, sehingga pengaruh ini tidak mungkin bisa dinafikkan.
“Dan itu bukan hanya gejala Indonesia, tapi itu gejala di banyak negara,” ujarnya.
Kemudian, Ray juga menyampaikan bahwa upaya cawe-cawe seperti itu jelas tidak hanya dilakukan oleh Amerika, ia yakin berbagai negara baik di eropa, amerika, afrika bahkan di asia pun akan berusaha ikut cawe-cawe. Sebab, mereka memiliki kepentingan dengan Indonesia.
“Bukan hanya Amerika, bahkan mungkin kayak Singapura juga akan memiliki kepentingan dan akan kasak-kusuk juga dalam pelaksanaan pemilu di Indonesia, siapa kira-kira calon presidennya yang katakanlah ramah pada negara-negara itu,” tutur pria pemilik nama asli Ahmad Fauzi tersebut.
Intervensi asing khususnya Amerika ini sudah terbukti di semua agenda politik di Indonesia, khususnya dalam pelaksanaan demokrasi yakni Pemilu pasca reformasi.
“Ini bukan isu baru, tahun 1999. 2004 juga, 2009, semua pemilu, kita nggak usah berbantah-bantah, sudah terjadi,” tegasnya.