Pelaku Kebakaran Kawasan Bromo Ngamuk Dituduh Begini

Preweed di Bromo
Pasangan pengantin yang melakukan sesi foto pranikah di kawasan Bukit Teletubies, Gunung Bromo. [Gambar : Ist]

HOLOPIS.COM, JATIM – Para pelaku kebakaran di kawasan Bromo mulai dari calon pengantin hingga weeding organizer dituduh tidak melakukan upaya apapun setelah flare yang mereka gunakan menjadi penyulut kebakaran besar.

Hal tersebut awalnya terlihat dari sejumlah video yang beredar di media sosial dengan menarasikan para pelaku malah asik melihat hasil foto prewedding.

Penasihat hukum para pelaku, Mustaji kemudian meradang dengan sejumlah tuduhan warganet yang dialamatkan kepada para kliennya.

“Tidak benar, kalau klien kami hanya menyaksikan dan berdiam atau tidak berbuat apa-apa saat kebakaran terjadi di Gunung Bromo,” kata Mustaji dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Kamis (14/9).

Berdasarkan keterangan tersangka Andrie Wibowo Eka Wardhana selaku manajer WO prewedding, kliennya tidak bersikap santai saat api mulai membakar rerumputan.

Tersangka bersama sejumlah pelaku yang masih berstatus sebagai saksi itu pun diklaim telah berupaya memadamkan api secara seadanya.

“Mereka langsung mengambil botol berisi air yang memang bekalnya di dalam mobil. Kurang lebih ada 5 botol besar yang klien kami ini ambil saat melihat ada asap,” tukasnya.

Namun, Mustaji berdalih bahwa kondisi angin sedang kencang membuat air sebanyak 5 botol tidak cukup sehingga api merembet hingga meluas.

“Tidak hanya angin kencang saja, karena juga kondisi rerumputan yang sudah sangat kering sehingga klien kami tidak bisa mengatasi,” kilahnya.

Aparat kepolisian pun sampai saat ini diketahui baru menetapkan Andrie Wibowo Eka Wardhana sebagai tersangka. Dia adalah manajer atau penanggung jawab Wedding Organizer yang disewa oleh calon pengantin asal Surabaya yang turut serta dalam rombongan itu.

Lima orang lainnya masih berstatus saksi, di antaranya pasangan pengantin berinisial HP (39) pengantin pria asal Kelurahan Kedungdoro, Kecamatan Tegalsari, Kota Surabaya dan pengantin wanita PMP (26) asal Kelurahan Lrorok Pakjo, Kecamatan Ilir Barat 1, Kota Palembang.

Lalu MGG (38) selaku crew pre wedding asal Kelurahan Kedungdoro, Kecamatan Tegalsari Kota Surabaya, ET (27) crew pre wedding asal Kelurahan Klampis Ngasem, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya dan ARVD (34) selaku juru rias asal Kelurahan/Kecamatan Tandes, Kota Surabaya.

Exit mobile version