HOLOPIS.COM, JAKARTA – Konflik yang terjadi di Pulau Rempang dengan aparat dalam rangka pembukaan lahan untuk pembangunan pabrik kaca milik Xinyi, perusahaan asal China membuat PBNU akhirnya bersuara.
Melalui Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Ahmad Fahrurrozi alias Gus Fahrur menyampaikan harapannya, agar proyek strategis nasional (PSN) di Pulau Rempang dihentikan sementara.
“Kita sudah mengeluarkan statemen agar dihentikan sementara untuk ditinjau ulang,” kata Gus Fahrur dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Kamis (14/9).
Menurutnya, semua proyek yang berdampak kepada masyarakat sekitar harus dimusyawarahkan dengan baik. Jangan sampai ada yang merasa dipaksa atau terpaksa.
“Kedepankan musyawarah dan negosiasi,” tegasnya.
Bentrokan yang terjadi antara masyarakat adat Melayu Rempang dengan aparat keamanan baik dari unsur Polri dan TNI adalah bukti bahwa ada komunikasi yang tidak berjalan antar kedua belah pihak. Sehingga masyarakat yang merasa terancam habitatnya tentu akan melawan, sementara aparat terpaksa berhadap-hadapan dengan rakyat atas perintah atasan.
Oleh sebab itu, ia meminta kepada pemerintah agar tidak egosi dan memastikan semua kondusif agar semua proyek yang direncanakan bisa berjalan dengan baik tanpa mengorbankan kepentingan rakyatnya sendiri.
“Tidak memaksakan relokasi sebelum hal tersebut berjalan optimal,” tuturnya.
Setiap negara biasanya memiliki budaya masing-masing yang meriah dalam merayakan Hari Raya Natal, salah satunya…
Meskipun riasan terlihat cantik di pagi hari, bukan tidak mungkin riasan kembali kusam dan luntur…
Siapa sih yang berlum pernah nonton Home Alone? Hampir semua generasi milenial, pasti pernah menonton…
Saat membeli barang baru, tidak bisa dipungkiri kita memang menjadi senang dan ingin cepat-cepat pulang…
Home Alone 2: Lost in New York, dirilis pada tahun 1992, melanjutkan petualangan Kevin McCallister…
Ada yang berbeda pada perayaan natal keluarga Nadine Chandrawinata dan Dimas Anggara. Pada natal 2024…