HOLOPIS.COM, BOGOR – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan banyak ancaman krisis yang menghantui negara-negara di dunia, termasuk Indonesia. Ancaman krisis itu mulai dari krisis ekonomi, krisis energi hingga krisis pangan.
Dia pun mencontohkan, ancaman krisis pangan telah berada di depan mata karena kebutuhan pangan yang selalu meningkat, seiring dengan pertumbuhan penduduk dunia yang terus bertambah.
“Kebutuhan pangan tentu saja akan naik, seperti di Indonesia kenaikan per tahun 1,25 persen penduduk kita,” kata Jokowi dalam pidatonya di Sidang Terbuka Dies Natalis ke 60 Institute Pertanian Bogor (IPB) yang dikutip Holopis.com, Jumat (15/9).
Tak hanya karena pertambahan penduduk, fenomena perubahan iklim seperti kemarau berkepanjangan juga membuat produksi pangan semakin berkurang.
Kendati demikian, Orang nomor satu di Indonesia itu meminta agar ancaman krisis pangan tersebut tidak perlu ditanggapi dengan kekhawatiran, melainkan harus dihadapi dengan mencari solusi terbaik.
“Orang sudah mulai bingung karena ada super El Nino kenaikan suhu kenaikan air laut, kalau kita pikirkan secara ini ya khawatir. Saya kira tidak perlu khawatir yang penting solusinya seperti apa,” tutur Jokowi.
Dia berpesan, agar permasalahan terkait pangan tersebut bisa menjadi pemantik inovasi yang besar, sehingga diharapkan Indonesia tidak hanya bisa mengatasi permsalahan pangan, tetapi juga memiliki peluang untuk menjadi lumbung pangan global.
“Ada kesulitan ada krisis tapi itu juga bisa menjadi peluang, jadi kesempatan. Sehingga nanti justru meningkatkan kesejahteraan petani kita, nelayan kita, karena ada kesulitan tadi yang saya sampaikan,” tukas Jokowi.