HOLOPIS.COM, JAKARTA – Seorang bayi berusia lima bulan tenggelam dalam operasi penyelamatan di lepas pantai Pulau Lampedusa, Italia, setelah sebuah kapal yang mengangkut migran dari Afrika utara terbalik.
Tragedi yang mengenaskan ini terjadi ketika kedatangan migran di Pulau Lampedusa membludak, sehingga membuat pulau kecil tersebut kesulitan untuk mengatasinya. Sekitar 1.850 orang mendarat pada hari Rabu (13/9), sehingga jumlah total migran di Lampedusa menjadi lebih dari 6.700 orang, seperti dikutip Holopis.com dari kantor berita Italia ANSA, Kamis (14/9).
Perahu yang ditumpangi bayi tersebut terbalik sesaat sebelum dicegat oleh penjaga pantai Italia. Seluruh penumpang lainnya berhasil diselamatkan, namun penjaga pantai tak menyadari kehadiran bayi tersebut hingga keadaan telah terlambat.
Ibu dari bayi malang tersebut merupakan seorang warga negara Guinea yang masih di bawah umur yang saat ini tengah menerima bantuan psikologis.
Penjaga pantai Italia pun telah berhasil mengambil jenazah bayi tersebut dan membawanya ke kamar mayat di Cala Pisano. Otoritas pelabuhan Italia kini tengah menyelidiki tragedi tersebut.
Penjaga pantai mengatakan bahwa mereka yakin perahu tersebut terbalik ketika para migran melihat penjaga pantai, seluruh orang bergerak ke satu sisi dengan harapan dapat mempercepat penyelamatan dan membuat kapal menjadi tak seimbang.
Kapal yang mengangkut migran dari Afrika tersebut berangkat dari kota Sfax di Tunisia yang merupakan landasan peluncuran perjalanan laut ke Eropa.
“Apa yang terjadi di Lampedusa adalah untuk pertama kalinya rute Tunisia menjadi begitu sibuk… dan sulit untuk dikelola dibandingkan dengan rute Libya,” ujar Flavio Di Giacomo, juru bicara Organisasi Internasional untuk Migrasi PBB, seperti dikutip Holopis.com, Kamis (14/9).
Di Giacomo mengatakan bahwa perjalanan yang jauh lebih singkat dari Tunisia mendorong lebih banyak upaya migran untuk menyeberang ke Eropa, terutama dengan kapal yang lebih kecil, sehingga membuat operasi penyelamatan menjadi lebih rumit.
Pulau Lampedusa merupakan titik paling selatan Italia dan pelabuhan pertama bagi orang-orang yang menyeberang dari Afrika utara yang juga telah lama menjadi pusat krisis migrasi di Eropa.