HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani Indrawati berencana untuk mempercepat penyaluran Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan total nilai mencapai Rp28,1 triliun.
“PMN pada 3 BUMN akan dicairkan pada awal 2024, yaitu triwulan I,” ujar Sri Mulyani dalam rapat kerja bersama DPR RI yang dikutip Holopis.com, Selasa (12/9).
Nantinya, dana PMN bernilai puluhan triliun tersebut akan disalurkan kepada tiga BUMN, yakni PT Hutama Karya (Persero) sebesar Rp18,6 triliun, PT BPUI (Persero) Rp3,5 triliun dan PT Wijaya Karya (Persero) Rp 6 triliun.
Sri Mulyani menjelaskan, rencana percepatan pencairan PMN tersebut merupakan upaya yang dilakukan pemerintah dalam rangka menyehatkan keuangan BUMN. Dia pun berharap agar rencana segera dibahas dengan Komisi XI DPR RI.
“Kami mohon untuk bisa dilakukan pembahasan dengan komisi XI karena timingnya menentukan kesehatan BUMN tersebut,” tuturnya.
Secara lebih rinci, Sri Mulyani menjelaskan, dana PMN yang disalurkan terhadap HK adalah untuk menyelesaikan Tol Trans Sumatera tahap I dan proyek tol Bogor, Ciawi dan Sukabumi.
“Kita harapkan dengan PMN yang dikaitkan dengan kemajuan proyek akan makin akuntable. Sehingga masuk neraca tanpa ada kaitannya proyek mana yang diselesaikan,” papar Sri Mulyani.
PT BPUI butuh tambahan permodalan untuk IFG Life dalam penyelesaian pengalihan polis hasil restrukturisasi dari PT Asuransi Jiwasraya.
“Dari BPUI ini masih ada kekurangan dalam penyelesaian polis sebesar Rp 3,556 triliun yang kami harap bisa awal 2024,” terangnya.
Sementara WIKA dengan besaran dana Rp 6 triliun tersebut akan digunakan untuk menyelesaikan proyek strategis nasional (PSN).