HOLOPIS.COM, JAKARTA – Aksi represif yang dilakukan Polri saat bentrokan di Pulau Rempang mendapatkan kecaman dari berbagai pihak.

Ketua Presidium MER-C, Sarbini Abdul Murad bahkan menganggap, aparat kepolisian tidak belajar atas kesalahan masa lalu, tepatnya saat tragedi Kanjuruhan.

“Petugas keamanan tidak mengambil pelajaran dari peristiwa Kanjuruhan dan kembali menerapkan pola pengamanan serupa di Rempang, Batam,” kata Sarbini dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Senin (11/9).

Dengan kejadian yang terjadi di Pulau Rempang, Sarbini menganggap Polri kembali menunjukan aksi represif yang justru menimbulkan korban, bahkan dari kalangan anak-anak

“MER-C menyatakan keprihatinan dan menyayangkan tindakan aparat yang menggunakan pola pengamanan yang menimbulkan masalah kemanusiaan,” ujarnya.

Sarbini kemudian terus mendorong agar pola pengamanan baik pada pertandingan, alasan kepentingan pembangunan atau apapun agar memperhatikan masalah kemanusiaan dan meminimalisir timbulnya korban baik di pihak petugas dan masyarakat

“Protokol pengamanan agar memperhatikan potensi terjadinya masalah-masalah kemanusiaan. WHO pun sudah mempunyai prosedur standar dengan memperhatikan martabat manusia dan kemanusiaan yang menghargai nyawa manusia,” imbaunya.