BerandaNewsInternasionalJokowi Ajak Belanda Kembangkan Teknologi Rendah Karbon

Jokowi Ajak Belanda Kembangkan Teknologi Rendah Karbon

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte di tengah-tengah kehadirannya di forum KTT G20 yang diselenggarakan di New Delhi, India.

Dalam pertemuannya dengan Mark Rutte, Jokowi ingin mengajak Belanda untuk bisa bersama-sama mebangun dan mengembangkan ekonomi di Indonesia.

“Kami membahas sejumlah kerja sama kedua negara di bidang pembangunan dan ekonomi,” kata Presiden Jokowi dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Minggu (10/9).

Ada rencana pemerintah Indonesia untuk mengembangkan teknologi yang bisa menghasilkan karbon lebih rendah. Dan ia pun ingin agar pemerintah Belanda bisa bermitra dengan Indonesia dalam misi besar di industri teknologi itu.

Penerbit Iklan Google Adsense

“Dalam bidang ekonomi, saya berharap kepada PM Rutte agar Belanda dapat memberi dukungan kepada Indonesia untuk mengembangkan teknologi rendah karbon hingga mendorong penghapusan EU Deforestation Regulation,” terangnya.

Teknologi rendah karbon merupakan salah satu proyek green economy yang digalakkan oleh pemerintah Indonesia sejak tahun 2017. Dimana Indonesia memang sedang melakukan pembangunan berkelanjutan dengan meluncurkan platform pembangunan rendah karbon / low carbon development.

Pembangunan Rendah Karbon (PRK) merupakan platform pengembangan yang bertujuan untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi dan sosial melalui aktivitas yang menghasilkan emisi dan intensitas emisi GRK rendah, serta mengurangi penggunaan sumber daya alam.

Di sisi lain, Presiden Joko Widodo juga mengajukan permintaan kepada Perdana Menteri Belanda, Rutte agar bisa mendorong Indonesia untuk masuk menjadi anggota OECD,

“Saya juga meminta dukungan PM Rutte terhadap proses pendaftaran Indonesia sebagai anggota Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD),” tandasnya.

OECD adalah inter-governmental organisasi yang memiliki misi untuk mewujudkan perekonomian global yang kuat, bersih, dan berkeadilan (a stronger,
cleaner, fairer world economy).

Baca selengkapnya di halaman kedua.

Dalam implementasinya, OECD membantu para pengambil kebijakan untuk mengatasi berbagai isu dan permasalahan global terbaru dan mencoba mengidentifikasi solusi kebijakan yang dapat diterapkan untuk dapat memperoleh manfaat yang optimal dari globalisasi, sambil menjawab berbagai tantangan dan menyelesaikan persoalan ekonomi, sosial, dan tata kelola yang baik (good governance).

Hal inilah yang menjadikan alasan utama mengapa Indonesia berencana masuk menjadi anggota Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD), yakni untuk mengejar target menjadi negara maju pada 2045.

“Saat ini Indonesia telah melakukan sejumlah reformasi ekonomi yang sejalan dengan persyaratan OECD,” pungkasnya.

Temukan kami juga di Google News
BERITA LAINNYA

Joe Biden Ogah Mundur dari Pilpres AS 2024 Meski Ketuaan

Presiden Joe Biden telah menegaskan komitmennya untuk ikut dalam pemilihan presiden tahun 2024, meskipun menemui tantangan terkait performa debatnya dengan Donald Trup yang dianggap lemah.

Prabowo Subianto Apresiasi Dukungan PM Malaysia

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mengucapkan terimakasih kepada PM Malaysia Anwar Ibrahim atas dukungan yang diberikan kepada pemerintah Indonesia.

Badai dan Banjir China, Ratusan Ribu Orang Harus Dievakuasi

Wilayah China bagian Timur dilanda badai hujan dan banjir yang mengakibatkan sungai-sungai seperti Yangtze meluap.

UPDATE : Jumlah Korban Tewas Terinjak-Injak di Festival Agama India Jadi 121 Orang

Jumlah Korban tragedi terinjak-injak di India dalam festival keagamaan telah meningkat. Sebanyak 121 orang meninggal dunia di Uttar Pradesh, India utara. Peristiwa tragis ini terjadi selama pertemuan keagamaan Hindu yang sangat padat.

Joe Biden Ternyata Ngantuk dan Hampir Molor Saat Debat Capres Lawan Donald Trump

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengakui bahwa penampilannya dalam debat presiden minggu lalu tidak memuaskan.

116 Orang Tewas Terinjak-injan di Acara Festival Keagamaan India

Sebuah pertemuan keagamaan di desa Hathras, Utter Pradesh, India, berakhir menjadi tragedi memilukan ketika lebih dari 116 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas terinjak-injak. I
Presiden dan Wakil Presiden Terpilih 2024 - 2029
Sudaryono

HOLOPIS FEEDS