HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy mengonfirmasi bahwa sedikitnya terdapat 16 orang yang tewas dalam serangan udara Rusia di sebuah pasar di kota Kostiantynivka wilayah timur Dontesk, Ukraina.
Dari 16 korban tewas, setidaknya terdapat satu korban anak-anak dan 28 orang lainnya yang mengalami luka-luka akibat serangan yang mengenai warga sipil tersebut.
“Pasar biasa. Pertokoan. Apotek. Orang-orang yang tidak melakukan kesalahan apa pun, Kejahatan Rusia ini harus dikalahkan secepat mungkin,” ucap Presiden Zelenskyy dalam postingan media sosialnya, seperti dikutip Holopis.com, Kamis (7/9).
There were many important international events today. Visits by @Statsmin and @SecBlinken. The Third First Ladies and Gentlemen Summit. The Three Seas Summit. New defense, political, humanitarian agreements. This week, more international steps will be taken to strengthen Ukraine. pic.twitter.com/ZwOSDVdNbO
— Володимир Зеленський (@ZelenskyyUa) September 6, 2023
Serangan udara yang dikirim Rusia tersebut telah menghantam kota Kostiantynivka yang memiliki populasi sekitar 65.000 jiwa dan terletak di dekat garis depan pasukan Rusia.
Perdana Menteri Ukraina, Denys Shmygal turut mengunggah video rekaman sebuah pasar di Kostiantynivka, wilayah Donetsk yang menjadi sasaran serangan mengerikan yang dilakukan Rusia di akun media sosialnya.
Horrific act of terrorism perpetrated by russia in Kostiantynivka, Donetsk region.
As a result of the central market shelling 16 people were killed, among them a child. A minimum of 20 have sustained injuries. My heartfelt condolences to the families and close ones affected. I… pic.twitter.com/5tF0Ecu0Fx— Denys Shmyhal (@Denys_Shmyhal) September 6, 2023
Ia pun turut mengucapkan duka cita yang sedalam-dalamnya kepada keluarga dan orang-orang terdekat yang terkena dampak dan mengucapkan terima kasih kepada tim penyelamat, personel kepolisian, dan petugas medis yang bekerja di lokasi atas upaya berani mereka dalam menyelamatkan para korban.
“Pasukan militer Rusia adalah teroris dan mereka tidak akan menemukan pengampunan atau ketenangan. Pembalasan atas perbuatan mereka akan dibalas dengan adil,” ujar Shmygal dalam unggahan akun Twitternya @Denys_Shmyhal.