HOLOPIS.COM, JAKARTA – Sosok Luluk Nuril atau Luluk Sofiatul Jannah masih menjadi sorotan karena ulahnya memaki siswi yang sedang magang dan menyebutnya ‘babu’. Tak pelak banyak pihak ikut mengomentari kasus ini termasuk dari sisi psikologi.

Seorang psikolog forensik yang juga konsultan pernikahan, Lita Gading, Psi. membagikan pandangannya melalui video yang ia unggah di akun instagram pribadi miliknya.

Di dalam video tersebut, Lita menyoroti kewajiban seorang wanita yang telah menjadi seorang ibu Bhayangkari karena menikah dengan anggota kepolisian, menurutnya tugas seorang Bhayangkari adalah mendampingi suami dan menjaga marwah kepolisian.

“Yang biasa kita sebut Bhayangkari, tugasnya hanya mendampingi suami dan menjaga marwah institusi kepolisian,” tegas Lita, seperti dikutip Holopis.com, Kamis (7/9).

Lita juga menyoroti attitude yang seharusnya dimiliki oleh para istri polisi tersebut. Menurutnya atitude yang buruk dapat mempengaruhi karir suami di institusi kepolisian.

“Attitude yang buruk akan mempengaruhi karir anda dan suami anda, berbijaklah dalam bersosial media, jangan merasa di atas angin dan merasa paling benar,” ujar Lita.

Sebagai psikolog forensik yang sering berinteraksi dengan institusi kepolisian, CEO dari Lita Gading Consultant ini merasa perlu untuk menemui dan memberi penataran bagi orang-orang yang ia anggap akan merusak marwah Bhayangkari tersebut.

“Saya akan tatar orang-orang yang tidak punya attitude seperti ini merusak marwah Bhayangkari,” tulis Lita dalam keterangan yang menyertai video yang ia unggah di akun instagram @lita.gading.

Seperti diberitakan sebelumnya oleh Holopis.com, Luluk merupakan istri seorang polisi berpangkat Bripka yang bernama M. Nuril Huda yang bertugas di wilayah hukum Polres Probolinggo.

Usai melakukan mediasi di SMKN 1 Probolinggo, Kapolres Probolinggo, AKBP Wisnu Wardana mengatakan bakal menindak tegas anggotanya, yang terlibat dalam permasalahan tersebut. Pasalnya, hal ini telah menimbulkan ketidaknyamanan dan kerugian pada institusinya.