HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kebakaran melanda sebuah gedung lima lantai di Johannesburg, Afrika Selatan yang dihuni oleh para tunawisma secara ilegal pada Kamis (31/8). Hingga saat ini belum diketahui penyebab dari kebakaran yang menyebabkan 74 orang tewas tersebut.
Jumlah kematian yang diakibatkan oleh kobaran api telah dikonfirmasi oleh Juru bicara Dinas Layanan Darurat, Robert Mulaudzi melalui akun media sosial X nya @RobertMulaudzi dengan update terkini terdapat sejumlah 74 korban jiwa dan operasi pencarian dan pemulihan masih berlanjut, seperti dikutip Holopis.com, Jumat (1/9).
@CityofJoburgEMS Firefighters are currently attending to a building on fire in @CityofJoburgZA CBD corner Delvers, Alberts street at this stage 10 people confirmed dead and multiple patients treated on scene transported to various health care facilities for further medical care pic.twitter.com/20b6NXaHvF
— Cojems Spokesperson (@RobertMulaudzi) August 31, 2023
Sedangkan, 52 korban terluka lainnya telah dibawa ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan perawatan medis yang lebih lanjut.
Saat tim penyelamat tengah menyisir apartemen yang terbakar, terlihat dinding-dinding telah menghitam akibat jelaga dan seluruh jendela pecah, sebagian disebabkan oleh kobaran api itu sendiri dan sebagian lainnya disebabkan oleh orang-orang yang telah putus asa dan mencoba untuk melompat ke tempat yang aman.
Kebakaran terjadi sekitar pukul 01.00 waktu setempat pada hari Kamis (31/8), satu-satunya pintu masuk dan keluar gedung terkunci, sehingga warga tidak dapat melarikan diri dan terpaksa memecahkan kaca dan lompat keluar dari gedung.
Alasan dibuatnya satu pintu masuk-keluar di gedung tersebut adalah untuk mencegah tindak pencurian dan untuk memperlambat kemungkinan penggerebekan polisi.
Dikabarkan gedung lima lantai tersebut digunakan sebagai permukiman tak resmi bagi sekitar 400 orang tunawisma, termasuk migran dengan ekonomi lemah dan pencari suaka, terutama dari Malawi, Tanzania dan Zimbabwe, serta sejumlah warga Afrika Selatan.
Gedung ini berada di jantung kawasan pusat bisnis di Johannesburg dan merupakan salah satu dari ratusan bangunan yang telah ‘dibajak’ atau ditempati secara tidak sah dan hanya menerima sedikit layanan publik. Gedung ini dimiliki oleh Kota Johannesburg, namun pemerintah kota tidak mengambil peran aktif dalam mengelola atau memelihara gedung tersebut.