HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pihak berwenang di negara bagian Uttar Pradesh, India, telah menutup sebuah sekolah swasta setelah sebuah video yang memperlihatkan seorang guru yang meminta siswanya menampar teman sekelasnya yang beragama Islam menjadi viral di media sosial.
Video yang tengah beredar di media sosial memperlihatkan Tripta Tyagi, selaku guru yang berada di ruangan kelas tengah memerintahkan murid-muridnya untuk menampar teman sekelasnya yang beragama Islam. Setidaknya tiga siswa terlihat bergantian menampar teman sekelasnya tersebut.
Tak hanya memerintahkan muridnya untuk menampar teman sekelasnya, Tripta juga menyuruh mereka untuk menampar muridnya yang beragama Islam dengan lebih keras.
“Mengapa kamu memukulnya begitu ringan? Pukul dia lebih keras,” ucap Tripta kepada salah seorang muridnya.
Satyanarayan Prajapat, seorang polisi senior di distrik Muzaffarnagar, Uttar Pradesh, mengatakan bahwa guru tersebut menyuruh muridnya untuk memukul anak tersebut karena dia tidak mengingat tabel perkaliannya, namun guru tersebut juga menyebutkan agama anak tersebut, seperti dikutip Holopis.com, Selasa (29/8).
Guru dari Sekolah Umum Neha tersebut mengakui bahwa dirinya telah membuat kesalahan dengan meminta murid lain untuk memukul anak laki-laki tersebut karena dia cacat dan tidak dapat melakukannya sendiri, namun dia juga membela tindakannya sebagai tindakan disiplin yang diperlukan.
“Ini bukan niat saya. Saya menerima kesalahan saya, tapi hal ini tidak perlu diubah menjadi masalah besar. Saya tidak malu. Saya telah mengabdi kepada masyarakat desa ini sebagai guru. Mereka semua bersama saya,” ucap Tripta kepada NDTV.
Orang tua dari siswa Muslim tersebut membawa putra mereka keluar dari sekolah dan melaporkan kejadian tersebut ke polisi, namun mereka tidak mengajukan tuntutan terhadap guru tersebut.
“Anak saya yang berusia tujuh tahun disiksa selama satu atau dua jam. Dia takut. Ini bukan masalah Hindu-Muslim. Kami ingin hukum mengambil jalannya sendiri,” ujar ayah dari murid Muslim tersebut.
Seperti diketahui, skandal ini meletus di tengah meningkatnya ketegangan antara penduduk India yang mayoritas beragama Hindu dan minoritas Muslim di India.
Sementara itu, pejabat pemerintah Uttar Pradesh mengatakan bahwa sekolah tersebut ditutup karena tidak memenuhi kriteria departemen pendidikan dan semua murid akan dipindahkan ke sekolah lain.