HOLOPIS.COM, JAKARTA – PDIP mengungkapkan bahwa mereka mempunyai alasan khusus dengan masih merekrut bakal caleg dari kalangan mantan narapidana, khususnya kasus korupsi.
Salah satu Bacaleg tersebut diketahui adalah Rokhmin Dahuri yang harus menjadi pesakitan di kasus korupsi dana nonbujeter Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Sekertaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto berdalih bahwa mereka membutuhkan kemampuan Rokhmin untuk kembali terjun di dunia politik memakai bendera mereka.
“Sebagai ahli di bidang maritim, beliau banyak diterima di kalangan perguruan tinggi,” kata Hasto pada Senin (28/8) seperti dikutip Holopis.com.
Hasto yang sempat disebut-sebut menerima aliran dana di kasus korupsi BTS itu pun mengklaim bahwa sebenarnya Rokhmin menjadi tumbal politik di waktu itu.
“Kita juga tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan Prof. Rokhmin saat itu itu tidak bisa terlepas dari aspek-aspek politik,” klaimnya.
Hasto juga mengungkapkan bahwa Rokhmin sudah sejak lama sering turun ke bawah dengan masyarakat. Untuk itu, kontribusi intelektual Rokhmin masih diakui banyak pihak.
“Kepemimpinan intelektual diterima dan memberikan sumbangsih di dalam kemajuan di dalam blue economy (ekonomi biru) untuk masa depan,” ujarnya.
Hasto kemudian menambahkan, pada dasarnya mereka telah mempertimbangkan hal tersebut setelah proses seleksi untuk merekrut para caleg di Pemilu 2024 mendatang.
“Kami mempertimbangkan dengan saksama. Mereka yang memang di masa lalu punya persoalan dengan hukum itu, dengan menjalani tindak keputusan dari pidana tersebut itu oleh lembaga pemasyarakatan,” pungkasnya.