HOLOPIS.COM, JAKARTA – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK), Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid menegaskan bahwa apa yang dilakukan oleh anggota Paspampres Praka Riswandi Manik adalah bentuk kebiadaban.
“Apa yang dilakukan Praka Riswandi Manik adalah bentuk kebiadaban yang tidak menunjukkan ada hati nurani yang baik di dalam jiwanya, hingga sampai hati melakukan penganiayaan seorang pemuda asal Aceh, Imam Masykur hingga tewas,” kata Habib Syakur dalam siaran persnya yang dikutip Holopis.com, Selasa (29/8).
Di sisi lain, perbuatan Riswandi tersebut telah membuat nama baik Paspampres dan institusi TNI khususnya matra TNI Angkatan Darat rusak.
“Tindakan Praka Riswandi Manik jelas mencoreng nama baik institusi TNI, khususnya Matra TNI AD, dan khususnya lagi Kesatuan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres),” ujarnya.
Tindakan premanisme oknum aparat ini harus bisa diselesaikan oleh institusinya, jangan sampai muncul Riswandi-Riswandi lagi di kemudian hari.
“Sebagai seorang prajurit TNI, seharusnya apa yang dilakukan Riswandi Manik tidak perlu sampai terjadi. Pun jika ada permasalahan lain, bisa dilakukan dengan menempuh jalur hukum, bukan menculik lalu menganiaya sampai meninggal dunia,” tegasnya.
Kemudian, Ulama asal Malang Raya ini mengharapkan agar aparat penegak hukum Militer tidak memberikan ampunan apa pun kepada Riswandi. Dia harus dijerat dengan hukuman terberat, apalagi jika terbukti ada tindakan yang mengarah pada perencanaan pembunuhan, maka bisa dikenakan pasal 340 KUHP.
“Perbuatan Praka Riswandi Manik tidak bisa ditolerir, jika memang ada unsur pidana yakni pembunuhan berencana, maka ia harus dituntut berat, jika perlu hukuman mati agar preseden buruk tidak terjadi lagi di kemudian hari,” pungkasnya.