HOLOPIS.COM, JAKARTA – Lembaga Filantropi Islam, Dompet Dhuafa kali ini kembali membuat program yang bertujuan untuk mencetak lulusan-lulusan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten, baik dari aspek keterampilan, dan karakter.
Sebagai organ pelaksana Dompet Dhuafa (DD), Institut Kemandirian (IK) meluncurkan program vokasi di bidang konstruksi bangungan yang bernamakan Sekolah Tukang Ahli (STUKA). Program tersebut diluncurkan di Gedung Wardah Institut Kemandirian, Tangerang, Banten, pada Rabu (23/8).
Inisiator dan Ketua Dewan Pembina Dompet Dhuafa, Parni Hadi menyampaikan bahwa rasa prihatin dan keinginan untuk mengankan derajat orang dhuafa telah menjadi alasan DD untuk membuka program STUKA tersebut.
“Ide program STUKA muncul dari rasa keprihatinan dan semangat untuk mengangkat derajat orang dhuafa,” kata Parni, dalam pernyataan yang diterima Holopis.com.
Tak hanya sekedar mengarahkan orang miskin menjadi pengusaha, Parni berniat memberikan bekal keterampilan kepada mereka.
“Nanti mereka semua peserta akan mendapatkan ijazah dan sertifikat. Sisi lain kita harus punya kreatifitas,” lanjut Parni Hadi.
Parni pun berharap, program ini bisa memberikan dampak positif serta memberikan efek yang baik untuk peserta dan juga masyarakat luas.
Menjelaskan mengenai STUKA, Parni mengatakan bahwa program ini terlahir dari pemikiran bahwa banyak masyarakat yang membutuhkan pekerjaan dan uang. Karena itulah, STUKA dipilih karena memiliki enegri besar serta gagasan nilai yang ajeg.
“Salah dan bingung itu wajar, itu awal dari sebuah kemajuan. Orang perlu kerja, butuh uang. Yang paling mudah adalah menjadi tukang tapi ahli. Kita putuskan dengan nama STUKA, membawa energi dan gagasan besar. Ingat Trilogi DD. Tukang ini khusus, juga di sertifikasi oleh DD Konstruksi, ijazahnya certified . Ini berkaitan, freedom melahirkan kreativitas,” pungkas Parni Hadi.