HOLOPIS.COM, JAKARTA – Stunting merupakan masalah gizi kronis karena kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang, akibatnya pertumbuhan anak bisa terganggu. Tak hanya itu, stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat sehingga si kecil akan lebih pendek atau rendah dibandingkan anak-anak seusianya.
Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan oleh masyarakat guna mencegah stunting, yaitu dengan mengetahui serta memahami gejala stunting yang muncul pada anak terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan agar, penanganannya dapat segera dilakukan oleh petugas kesehatan.
Simak penjelasan berikut ini guna mengetahui apa saja gejala stunting pada anak, seperti yang telah dirangkumkan Holopis.com melalui situs resmi Kementerian Kesehatan RI, pada Selasa (22/8).
Gejala Stunting pada Anak
1. Anak memiliki berat badan yang lebih rendah, dibandingkan anak seusianya
2. Pertumbuhan tulang pada anak yang tertunda
3. Proporsi tubuh yang cenderung normal, namun tampak lebih mudah/kecil bagi seusianya
4. Si kecil berbadan lebih pendek daripada anak-anak seusianya
Cara atau upaya pencegahan stunting merupakan hal paling utama, yang wajib diketahui orang tua. Selain itu, orang tua yang tengah mengandung juga diharapkan rutin melakukan pemeriksaan kandungan ke fasilitas kesehatan, rutin konsumsi tablet tambah darah, serta memenuhi asupan gizi, seperti protein hewani yang baik bagi tumbuh kembang janin.
Selain itu, ibu juga perlu memberikan ASI eksklusif pada bayi selama 6 bulan. Bayi diatas enam bulan juga perlu mengkonsumsi protein hewani, dan tetap melanjutkan ASI. Perlu diingat, ibu juga perlu datang ke posyandu setiap bulannya guna memantau pertumbuhan serta perkembangan, dan imunisasi si kecil.