HOLOPIS.COM, JAKARTA – Beberapa pemain sepakbola ternyata secara terang-terangan mengaku bahwa dirinya merupakan gay atau penyuka sesama jenis. Salah satunya yakni legenda Timnas Jerman Thomas Hitzlsperger.

Thomas jadi salah satu pemain ternama yang kabarnya sempat mengaku sebagai penyuka sesama jenis dari banyak pesepakbola yang ada.

Berikut Ini 4 Pemain Sepakbola Penyuka Sesama Jenis, seperti dirangkum Holopis.com dari berbagai sumber, Senin (21/8).

1. Thomas Hitzlsperger

Thomas Hitzlsperger
Thomas Hitzlsperger

 

Thomas Hitzlsperger merupakan pemain yang berposisi gelandang di tubuh skuad Timnas Jerman.

Namanya sempat melambung saat memperkuat Timnas Jerman di Piala Dunia 2006 dan Piala Eropa 2008, ia sebelumnya dikabarkan mengaku sebagai penyuka sesama jenis dalam sebuah wawancara bersama media asal Jerman, Die Zelt.

2. Robbie Rogers

Robbie Rogers
Robbie Rogers

 

Robbie Rogers merupakan bekas pesepakbola asal Amerika Serikat yang pernah meniti karir di kompetisi ternama Liga Inggris, bersama Leeds United saat itu.

Kemudian, dikabarkan bahwa pada tahun 2013, Robbie Rogers secara terang-terangan mengaku sebagai penyuka sesama jenis dalam sebuah pernyataan.

Jalan yang diambil Rogers sempat mendapat dukungan dari Federasi Sepakbola Inggris (FA).

Namun pada akhirnya Rogers memutuskan untuk pensiun tak lama setelah pengumuman tersebut dibuat olehnya.

3. Andy Brennan

Andy Brennan
Andy Brennan

 

Andy Brennan merupakan pesepakbola asal Australia, dimana ia mengaku sebagai penyuka sesama jenis dalam sebuah wawancara dengan Herald Sun.

Brennan pernah memperkuat New Castle Jets di liga Australia dari 2015 sampai 2017, ia pun jadi pesepakbola Australia pertama yang mengaku sebagai penyuka sesama jenis.

4. Collin Martin

Collin Martin
Collin Martin

Collin Martin pesepakbola Amerika Serikat yang memperkuat klub Major League Soccer (MLS), San Diego Loyal.

Collin mengaku sebagai penyuka sesama jenis, menariknya ia mengungkapkan hal tersebut menjelang pertandingan kontra Minessota United melawan FC Dallas yang kala itu digelar sebagai bentuk dukungan terhadap adanya LGBT.