HOLOPIS.COM, JAKARTA – Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi membantah bahwa anggota polisi yang ditangkap terlibat dalam jaringan teroris.
“Tidak ada hubungannya dengan jaringan teror,” kata Hengki dalam keterangannya di Polda Metro Jaya seperti dikutip Holopis.com, Jumat (18/8).
Memang ada 3 (tiga) orang yang ditangkap. Mereka antara lain ;
1. Bripka Reynaldi Prakoso, anggota Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya,
2. Bripka Syarif Mukhsin, Anggota Renmin Samapta Polresta Cirebon, dan
3. Iptu Muhamad Yudi Saputra, Kanit Reskrim Polsek Bekasi Utara.
Ketiganya ditangkap karena terlibat dalam praktik jual beli senjata ilegal.
Dalam keterangannya pula, Hengki membeberkan peran ketiga orang anggota Kepolisian yang saat ini sudah diamankan itu.
Diterangkan, bahwa Bripka Reynaldi telah diamankan karena tertangkap menerima senjata api dari salah satu penjual secara ilegal. Bahkan pihaknya tak akan memberikan dispensasi apapun sekalipun itu adalah anggotanya sendiri.
“Kita pidanakan, walaupun itu anggota Kriminal Umum Polda Metro Jaya,” tegasnya.
Kemudian untuk Bripka Syarif melakukan upgrade senjata dari pabrikan yang ada di Semarang. Untuk melakukannya, ia berkomunikasi langsung dengan Bripka Reynaldi.
Lalu untuk Iptu Muhammad Yudi. Ia yang melakukan distribusi ke pembeli. Dan salah satunya adalah Dananjaya Erbening yang merupakan jaringan kelompok teroris ISIS, yang telah ditangkap oleh Detasemen Khusus 88 Mabes Polri pada hari Senin (14/8) kemarin.
Sehingga dengan demikian, Hengki menegaskan bahwa pengungkapan ini sebagai bagian dari koreksi pemberitaan salah yang menyatakan bahwa ketiga anggota Polisi tersebut terlibat jaringan teroris.
“Disinformasi ini perlu kami luruskan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Hengki juga mengatakan bahwa pihaknya masih terus melakukan pengembangan terhadap kasus ini. Apalagi menurutnya, banyak sekali senjata yang belum terungkap dari jaringan jual beli senjata ilegal ini.
“Operasi kami terus berlanjut, masih banyak senjata yang belum kami ungkap. Kami kolaborasi dengan Densus, dengan Puspom AD menjaga Indonesia agar tetap kondusif,” pungkasnya.