Mobil Hybrid Jadi Pilihan Saat Infrastruktur Mobil Listrik Belum Memadai

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Mobil hybrid saat ini sudah mulai ada di pasaran otomotif Indonesia, beberapa produsen seperti Toyota dan Suzuki sudah mulai keluarkan beberapa produknya.

Produksi mobil hybrid merupakan kendaraan yang pas untuk diproduksi di Indonesia saat ini, karena untuk kendaraan listrik masih belum diimbangi dengan infrastruktur pengecasan yang memadai.

Selain itu, dengan mobil hybrid yang memiliki sistem menggabungkan kinerja mesin dengan motor listrik membuat penggunaan BBM jadi lebih hemat.

Menurut Komisaris PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama, produsen juga memulai produksi mobil hybrid karena mereka tidak mau kehilangan tenaga kerja jika langsung produksi mobil full listrik.

“Saya lihat beberapa otomotif sudah ambil jalan tengah, ada hybrid dulu kan, karena apa? kita tidak mau kehilangan tenaga kerja, bayangin dari satu kendaraan ada berapa komponen, tinggal jadi beberapa puluh dan ratusan,” katanya saat hadir di GIIAS 2023, Rabu (16/8) seperti dikutip Holopis.com.

Seperti diketahui saat ini, industri otomotif mulai mengarah ke kendaraan ramah lingkungan. Namun menurut pria yang akrab disapa Ahok ini, kendaraan tamah lingkungan tidak hanya terbatas pada mobil listrik.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini, menjelaskan yang terpenting dari kendaraan ramah lingkungan yakni bisa berkontribusi terhadap pengurangan emisi khususnya di Tanah Air.

“Makanya semua negara pun yang penting new energy vehicles, bukan terbatas electric vehicles. Anda mau pakai angin juga boleh, mau pakai uap apa juga boleh. Yang penting pasarnya mau beli nggak?,” ujarnya.

Sebagai Komisaris Ahok menegaskan, Pertamina terus mendukung keberadaan ekosistem kendaraan listrik. Selain itu, Pertamina juga menyiapkan transisi energi yang lebih ramah lingkungan.

Saat ini, Pertamina juga sudah memiliki infrastruktur untuk pengisian daya kendaraan listrik dengan pembangunan SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum).

“Ini mesti bicara pasar, tren dunia mau kemana, dan kita secara infrastruktur Pertamina dari geothermal, kilang, pipa, kapal, itu paling seem hidrogen, itu bisa mengganti terminal hidrogen dengan BBM kita, stasiun kita SPBU bisa jadi stasiun hidrogen,” pungkasnya.

Exit mobile version