HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Jokowi menyampaikan bahwa posisi Indonesia memiliki tingkat international trust yang terbilang tinggi pada saat ini.
Pada Sidang Tahunan bersama, Jokowi mengutip data Lembaga think tank Australia, Lowy Institute yang menyebut Indonesia sebagai middle power in Asia, dengan diplomatic influence yang terus meningkat tajam, dan Indonesia termasuk 1 dari 6 negara Asia yang mengalami kenaikan comprehensive power.
“Tapi kemudian ada yang bilang, memang kenapa dengan international trust yang tinggi. Rakyat kan makannya nasi. International trust tidak bisa dimakan,” ungkap Jokowi dalam pidatonya seperti dikutip Holopis.com, Rabu (16/8).
Jokowi kemudian menyinggung perihal adanya kritik soal pembangunan jalan tol yang selalu disampaikan oleh pihak tertentu. Mantan Wali Kota Solo itu pun menganggap kritik itu cuma sebatas hal yang tidak produktif.
“Ya memang tidak bisa. Sama seperti jalan tol, tidak bisa dimakan, ya memang. Nah, ini contoh menghabiskan energi untuk hal tidak produktif,” ujarnya.
Meskipun begitu, Jokowi menganggap kritik itu hanya sebagai pemanis dalam sebuah masyarakat.
“Tapi tidak apa-apa, saya malah senang. Memang harus ada yang begini-begini, supaya lebih berwarna, supaya tidak monoton dunia ini,” kilahnya.
Jokowi pun menegaskan, dengan international trust yang tinggi, kredibilitas Indonesia akan lebih diakui dan kedaulatan negara lebih dihormati.
“Suara Indonesia akan lebih didengar sehingga memudahkan kita dalam setiap bernegosiasi. Peluang tersebut harus mampu kita manfaatkan. Rugi besar kita jika melewatkan kesempatan ini, karena tidak semua negara memilikinya dan belum tentu kita akan kembali memilikinya,” tegasnya.