HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengamini perihal informasi yang mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengalami batuk selama hampir sebulan terakhir.
“Presiden bilang beliau agak batuk-batuk kemarin,” ujar Menkes Budi dalam pernyataan yang dikutip Holopis.com, Selasa (15/8).
Namun demikian, ia belum dapat memastikan apakah batuk yang diderita Orang nomor satu di Indonesia itu akibat buruknya kualitas udara di Jakarta atau bukan.
“Itu belum diperiksa lagi,” ucap Budi.
Budi pun membenarkan, bahwa pihaknya di Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mendapatkan arahan dari Jokowi untuk ikut andil dalam mengatasi permasalahan polusi udara yang terjadi beberapa waktu terakhir.
Dalam hal ini, pihaknya sebagai hilir dari penanganan polusi udara mengaku telah melakukan deteksi adanya dampak kesehatan yang terjadi pada masyarakat akibat polusi udara tersebut.
“Kita mempersiapkan bagaimana kita bisa mendeteksi orang-orang yang asma, tuberkolosis, kanker paru, ada penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) itu 5 penyakit besar karena polusi udara,” tuturnya.
Menkes pun menyebut, pihaknya telah menyiapkan penanganan perawatan penyakit pernafasan di rumah sakit dan layanan kesehatan, seperti Sanitarian Kit dan Alat Spirometri.
“Kemudian, kita kasih edukasinya kerja sama dengan lembaga-lembaga sosial masyarakat supaya mereka beri masukan polusi udara seperti apa. Ketiga, kita siapkan dokternya dan alat spirometri di puskesmas,” terang Budi.
Diberitakan Holopis.com sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno mengungkapkan, Presiden Jokowi tengah menderita batuk selama empat minggu.
Dia menyebut, batuk yang diderita Kepala Negara itu merupakan dampak kualitas udara di wilayah Jabodetabek yang memburuk.
“Presiden sendiri katanya sudah hampir empat minggu batuk. Beliau belum pernah merasakan seperti ini. Dokter menyampaikan, ada kontribusi daripada udara yang tidak sehat dan kualitasnya buruk,” ujar Sandiaga Uno.