HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pegawai KAI yang ditangkap Densus 88 Antiteror karena diduga terlibat jaringan teroris, diketahui bekerja sebagai petugas atau juru langsir di stasiun Jakarta Kota.
Sebagai juru langsir, DE bertugas untuk memandu pergerakan rangkaian kereta, gerbong, atau hanya lokomotif untuk berpindah jalur rel.
Perpindahan jalur terutama diperlukan untuk memisahkan atau merangkaikan kereta atau gerbong.
Direktur Utama PT KAI, Didiek Hartantyo mengatakan jika pihaknya sudah melakukan upaya semaksimal mungkin untuk mendeteksi sejak dini potensi terorisme.
“Kami sudah berupaya maksimal mendeteksi sejak dini melalui kerja sama dengan BNPT, tetapi kemarin ada salah satu pegawai kami juru langsir di stasiun Jakarta kota yang terjerat Densus 88, tentu kami siap koordinasi dan kerja sama,” katanya dalam ketrangannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (15/8).
Sebelumnya diberitakan, PT KAI (Kerta Api Indonesia) menghargai proses hukum terkait, dengan keterlibatan oknum pegawai KAI dalam praktik terorisme.
EVP of Corporate Secretary KAI, Raden Agus Dwinanto Budiadji menegaskan jika KAI akan mendukung berbagai upaya dalam memberantas praktik Terorisme.
“Kami siap bekerja sama dengan pihak berwenang terkait isu tersebut,” tegasnya dalam keterangan pers yang dikutip Holopis.com, Senin (14/8).
Agus juga mengatakan, jika KAI tidak menoleransi tindakan yang bertentangan dengan Hukum, terlebih pada kasus terorisme.
Dalam hal ini, pihak manajemen KAI akan menindak secara tegas karyawannya jika terbukti terlibat dalam kasus terorisme.