Jumat, 20 September 2024
Jumat, 20 September 2024

Kualitas Udara Jakarta Buruk, Greenpeace Ingin Transportasi Umum Diperbaiki

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kualitas udara di Indonesia belakangan ini sedang banyak disorot. Hal tersebut karena Tanah Air sedang sangat darurat udara bersih. Sampai-sampai, kualitas udara di Jakarta disebut memiliki kualitas terburuk nomor dua di dunia.

Hal ini tentu saja mengkhawatirkan, banyak ahli menyebutkan bahwa buruknya udara yang dihirup bisa memberikan berbagai dampak negatif seperti berbagai penyakit mulai dari sakit tenggorokan, hingga kanker paru-paru.

Penyebab dari buruknya udara suatu lingkungan pun disebabkan oleh beberapa faktor, seperti misalnya sering membakar sampah, dan juga kendaraan bermotor yang terlalu banyak.

Juru Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace, Bondan Andriyanu menyampaikan, ada banyak sekali sumber dari pencemaran, namun ia menjelaskan ada garis besar faktor jeleknya kualitas udara.

“Ada polusi udara berupa gas, yaitu seperti SO2, NOx segala macam. Kemudian ada juga juga partikel debu yang biasa disebut partikulan. Jadi ada yang gas ada juga yang berupa debu. Dua itu terdapat dari berbagai jenis macam sumber. Seperti industri, kemudian orang bakar sampah, transportasi, dan artinya setiap ada pembakaran akan menghasilkan polusi,” demikian dijelaskan Bondan saat berbincang-bincang di program TERAS Holopis.com, Sabtu (12/8).

Sementara itu untuk kasus di Jakarta, Bondan menyebutkan debu dari transportasi adalah penyebab utama jeleknya kualitas udara di Ibukota.

“Jakarta ini sebenarnya datanya sudah mulai diterbitkan bahwa sumber utama atau dominan-nya, polutan berupa partikulan, debu atau O3, ozon. Dari mana debu tersebut yang pertama dari transportasi sebenarnya dan terutama di Jakarta ini ditemukan datanya di sekitar 2017 yang kita rekap datanya, memang di bulan Juli-Agustus ini, di musim kemarau terutama, terjadi peningkatan PM2.5 atau polutan itu tadi ketika musim kemarau, ketika panasnya tinggi di Jakarta,” jelasnya.

Bondan pun mengatakan pemerintah memiliki banyak PR untuk memperbaiki kualitas udara di Jakarta, khususnya dalam memperbaiki transportasi umum yang ia nilai bisa mengurangi penggunaan kendaraan bermotor yang sudah terlalu banyak di Jakarta.

“Saat ini masih susah (masyarakat naik kendaraan umum), orang berpikir ah gue ngapain naik kendaraan umum, mendingan nyicil motor, naik motor selesai di kantor nyaman. Kalau dihitung-hitung waktunya lebih cepat karena reliable waktunya masih belum bisa diandalkan nih transportasi umum kita. Kita bicara dari luar Jakarta yang masuk ke dalam Jakarta,” kata Bondan.

Seperti diketahui, kualitas udara di Jakarta belakangan ini sedang menjadi sorotan karena sangat buruk dan merugikan kesehatan masyarakat. Bahkan, kualitas udara Ibu Kota pada pagi ini, Selasa(15/8) tercatat lebih buruk dibandingkan kemarin.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

Perry Warjiyo Kembali Jabat Ketum ISEI

Perry Warjiyo kembali menjabat sebagai Ketua Umum (Ketum) Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) untuk periode 2024-2027. Ia terpilih secara aklamasi dalam Kongres ISEI XXII 2024 yang berlangsung di Surakarta, Jawa Tengah.

Cerita Nur Fatia, Difabel Bergelar Sarjana yang Berhasil Masuk Polisi

Sekolah Polisi Wanita atau Sepolwan Lemdiklat Polri sangat bangga memiliki siswi bernama Nur Fatia Azzahra yang bergelar sarjana psikologi, dengan nilai IPK 3,56.

RESEP : Telur Ceplok Setengah Matang, Nikmat dan Menyehatkan

Meskipun terkesan sederhana, namun telur celpok setengah matang memiliki banyak manfaat baik untuk tubuh. S
Prabowo Gibran 2024 - 2029
[adrotate banner="1"]

Berita Terbaru