HOLOPIS.COM, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) kinerja ekspor Indonesia, utamanya terkait ekspor komoditas unggulan Indonesia seperti batu bara, minyak kelapa sawit, serta besi dan baja per Juli 2023.
Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, ketiga komoditas tersebut memberikan share sekitar 35,82% dari total ekspor non migas Indonesia pada bulan Juli 2023.
“Nilai ekspor Indonesia untuk komoditas unggulan per Juli 2023 mengalami penurunan, baik itu secara bulanan maupun tahunan,” kata Amalia dalam konferensi pers yang dikutip Holopis.com, Selasa (15/8).
Dia menuturkan, penurunan nilai ekspor minyak kelapa sawit secara bulanan ini sejalan dengan penurunan volume ekspornya.
Untuk batubara, lanjutnya, nilainya turun namun volumenya meningkat secara bulanan. Sedangkan untuk komoditas besi dan baja terjadi peningkatan ekspor, baik dari sisi nilai maupun volumenya, dan peningkatan ini terjadi baik secara bulanan maupun tahunan.
Lebih lanjut, untuk pangsa ekspor Indonesia ke tiga negara tujuan ekspor utama, yakni Tiongkok, Amerika Serikat dan India, lanjut Amalia, peningkatan pangsa pasar ekspor secara bulanan maupun tahunan hanya terjadi dengan Tiongkok.
“Pada Juli tahun lalu bangsa ekspor non migas Indonesia ke Tiongkok hanya sebesar 20,78% dari total ekspor non migas namun pada bulan Juli 2023 naik menjadi 25,07%,” kata Amalia.
Sementara itu, ekspor non migas Indonesia pada kedua kawasan utama yaitu ASEAN dan Uni Eropa, mengalami penurunan pada Juli 2023.
Tercatat, total ekspor non migas ke ASEAN mencapai US$3,60 miliar atau lebih rendah dibandingkan dengan bulan Juli 2022.
“Demikian juga dengan ekspor non migas ke Uni Eropa pada Juli 2023 mencapai US$1,27 miliar, dengan pangsa 6,45% lebih rendah dibandingkan tahun lalu di bulan yang sama,” pungkasnya.