HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan cara pihaknya di Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mengatasi permasalahan terkait dampak polusi udara.

Salah satu caranya adalah dengan mendeteksi sejumlah penyakit paru yang berkaitan dengan kondisi tersebut. Sebab menurutnya, dampak kesehatan akibat polusi udara sangat beragam dan serius.

“Dalam persiapan, kami berfokus pada bagaimana mendeteksi kondisi penyakit seperti asma, tuberkulosis, kanker paru-paru, serta penyakit paru obstruktif kronis yang merupakan lima penyakit utama terkait polusi udara,” ujar Budi dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (15/8).

Budi menjelaskan, bahwa Kemenkes berperan dalam penanganan dampak hilir akibat polusi udara. Dengan demikian, Kemenkes akan berfokus pada perawatan dan penanganan kesehatan masyarakat yang telah terpapar dampak buruk polusi udara.

“Kami telah menyiapkan rencana perawatan dan penanganan di rumah sakit, tetapi pada akhirnya kami berperan di tahap hilir,” tegas Budi.

Meski penanganan akar masalah buruknya kualitas udara merupakan lingkup kementerian dan lembaga lain. Namun pihaknya, lanjut Menkes, akan tetap melakukan pemantauan terhadap dampak kesehatan yang disebabkan oleh polusi udara.

“Kami melakukan pemantauan terhadap kondisi dampaknya dan melaporkannya kepada kementerian-kementerian yang memiliki tanggung jawab dalam menangani akar masalah,” jelas Budi.

Selanjutnya, Budi merinci tiga langkah yang diambil oleh sektor layanan kesehatan untuk mengatasi dampak polusi udara. Pertama yakni mempersiapkan pendeteksian dengan menyediakan Sanitarian Kit di setiap puskesmas.

Selanjutnya, Kemenkes juga bekerja sama dengan lembaga-lembaga sosial untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang dampak polusi udara.

“Ketiga, kami menyediakan dokter dan peralatan spirometri di puskesmas,” tutup Budi.