El Nino Ancam Krisis Pangan, Wapres Dorong Adanya Mitigasi Risiko

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Fenomena El Nino yang mulai terjadi berdampak buruk terhadap sektor pangan, dan bahkan mengakibatkan adanya ancaman krisis pangan. Sehingga menurut Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin perlu mitigasi komprehensif dan kolaboratif dalam menghadapi ancaman tersebut.

Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), fenomena El Nino ini membuat wilayah Indonesia menjadi lebih kering dibandingkan tiga tahun sebelumnya.

Namun, kata Wapres, sektor pertanian dalam dua tahun terakhir ini terbukti mampu menjadi bantalan ekonomi di tengah pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19, dampak perubahan iklim ekstrem, dan peningkatan ketegangan geopolitik internasional.

“Ketangguhan sektor ini makin diuji dengan adanya ancaman krisis pangan akibat El Nino, sehingga mesti ada upaya mitigasi risiko secara komprehensif dan kolaboratif,” tegas Wapres dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Senin (14/8).

Wapres mengatakan, sebagai penyedia pangan bagi lebih dari 278 juta penduduk, sektor pertanian mampu mencukupi kebutuhan beras sepanjang 2022–2023. Pada ataran makro, sektor pertanian tumbuh positif secara konsisten. Ekspor produk pertanian pada 2022 berkisar Rp658 triliun.

“Secara khusus, saya minta agar ekspor komoditas pertanian yang sudah baik ini dapat terus ditingkatkan,” harap Wapres.

Sementara itu, Wapres mengatakan capaian sektor pertanian tersebut tidaklah lengkap tanpa adanya peningkatan kesejahteraan para petani. Indeks NTP yang tercatat meningkat, tentu adalah cerminan kesejahteraan petani yang terus membaik.

“Kita pun patut bersyukur, masalah pangan selama ini bisa diatasi dan harga pangan relatif terjaga. Ini ditunjukkan dengan menurunnya tingkat inflasi di Indonesia, dan masih berada pada batas terkendali,” katanya.

Turunnya inflasi, kata Wapres, antara lain karena keberhasilan kita menjaga stabilitas pasokan dan harga komoditas pangan.

“Namun, berbagai capaian ini harus terus diikuti dengan upaya perbaikan dan penyempurnaan, terutama pada beberapa hal yang masih perlu menjadi perhatian kita bersama,” tandasnya.