Dahnil Harap Ruhut Sitompul Tak Lagi Rajin Tebar Fitnah

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak menyayangkan tingkah laku Politisi PDI Perjuangan, Ruhut Sitompul yang memfitnah Rabowo tertidur saat rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara Jakarta.

“Fitnah anda keterlalu bang. Miskin adab. Tidak ada Pak Prabowo tertidur di situ,” kata Dahnil dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Jumat (11/8).

Mantan Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah tersebut berharap agar Ruhut menyudahi hobinya melakukan fitnah. Apalagi ia pun menyindir usia “Si Poltak Raja Minyak” itu yang sudah tua, 69 tahun itu.

“Seiring usia ada baiknya berhenti fitnah sana sini bang,” tuturnya.

Dahnil menyampaikan bahwa rapat terbatas itu dilakukan bersama para sufi internasional yang dipimpin langsung oleh Habib Lutfi bin Yahya.

“Itu pertemuan panitia muktamar sufi internasional dengan Presiden Jokowi, di samping Pak Prabowo ada Habib Lutfi pimpinan Sufi Internasional,” jelas Dahnil.

Selain itu, Dahnil pun menerangkan bahwa Prabowo Subianto sering mencatat langsung apa yang dibahas bersama Presiden. Sehingga gesturnya seperti orang tidur, padahal itu menunduk karena sedang menulis sesuatu.

“Bang Ruhut Sitompul yang baik, biasanya dalam rapat, apalagi pertemuan, Pak Prabowo selalu membawa catatan, tidak lupa mencatat semua point-point penting yang disampaikan. Jadi mohon berhenti memfitnah Bang,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ruhut Sitompul membuat postingan yang bertujuan untuk mendiskreditkan Prabowo Subianto.

Dalam unggahannya, pemilik nama lengkap Ruhut Poltak Hotparulian Sitompul tersebut menyematkan gambar tangkapan layar yang menyebut, bagaa Pravowo Subianto tertidur saat rapat bersama Presiden.

“Umur tidak bisa berbohong.. Lagi rapatdi Istana, beliau malah bobok siang.. sampai-sampai kiri-kanan tersenyum-senyum termasuk Presiden Jokowi sendiri. Maka jadilah pemimpin cerdas,” tulis gambar unggahan Ruhut.

Eks politisi Partai Demokrat itu juga menyematkan caption “Hukum Alam gitu lho MERDEKA”.