HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ziarah kubur para waliyullah merupakan salah satu praktik yang memiliki nilai spiritual dan historis yang tinggi dalam Islam. Para waliyullah adalah individu-individu yang secara khusus mendalami dan menjalani ajaran agama Islam dengan penuh dedikasi dan ketulusan.
Waliyullah sejatinya adalah orang-orang terkasih Allah SWT setelah Nabi Muhammad. Mereka adalah teladan bagi umat Muslim dalam menjalani kehidupan yang berlandaskan pada iman, akhlak, dan ibadah.
Ziarah kubur artinya mengunjungi makam atau kuburan seseorang untuk melakukan doa-doa yang ditujukan kepada ahli kubur atau orang yang dimakamkan tersebut, sekaligus berharap keberkahan dari Allah SWT atas aktivitas amaliyah itu.
Sehingga, ziarah kubur yang dilakukan oleh orang-orang setelahnya, atau para murid mereka bukanlah ibadah wajib (ibadah mahdlah), akan hanya sebatas ibadah muamalah yang memiliki tujuan dan manfaat tersendiri bagi umat Islam.
Tujuan Ziarah Kubur Para Waliyullah:
Melakukan ziarah kubur kepada para waliyullah tersebut memiliki tujuan untuk mengenang dan mengambil teladan. Sebab, ziarah kubur para waliyullah adalah kesempatan untuk mengenang jasa-jasa dan pengabdian mereka dalam menyebarkan ajaran Islam serta menginspirasi umat dengan contoh kehidupan yang penuh ketakwaan dan kebajikan.
Melalui ziarah ini, umat dapat mengambil teladan dalam menghadapi tantangan kehidupan sehari-hari dengan berpegang pada ajaran agama.
Kemudian, ziarah ke makam waliyullah tersebut bertujuan untuk meraih kebaikan dan berkah. Diyakini, bahwa berziarah kubur para waliyullah dapat mendatangkan keberkahan dan rahmat dari Allah. Kehadiran di dekat kubur mereka dianggap sebagai peluang untuk memohon ampunan, rahmat, dan keberkahan dari Allah SWT.
Selain itu, tujuan lainnya melakukan ziarah makam waliyullah adalah untuk mempererat hubungan dengan Allah SWT. Karena ziarah kubur para waliyullah dapat menjadi momen untuk merenung, berdoa, dan memperkuat hubungan spiritual dengan Allah. Ini adalah waktu yang baik untuk introspeksi dan memperbaiki diri dalam ketaatan kepada Allah.
Selanjutnya adalah ajang menjaga tradisi keagamaan. Ziarah kubur juga berperan dalam menjaga dan memelihara tradisi keagamaan. Praktik ini membantu mempertahankan warisan spiritual dan sejarah Islam, serta memastikan bahwa nilai-nilai dan ajaran yang diperjuangkan oleh para waliyullah tetap hidup dan relevan.
Sunnah dan Doa-doanya:
Meskipun ziarah kubur para waliyullah tidak termasuk dalam ibadah wajib, Nabi Muhammad SAW sendiri memberikan contoh dan dorongan kepada umat untuk mengunjungi kubur sebagai pengingat kematian dan peringatan tentang akhirat. Berikut ini adalah beberapa sunnah dan doa yang berkaitan dengan ziarah kubur ;
1. Berdoa Untuk Orang Meninggal. Ketika berziarah, disarankan untuk membaca doa khusus bagi orang yang telah meninggal dunia, termasuk doa minta ampunan dan keberkahan untuk mereka.
Baca selengkapnya di halaman kedua.