HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pencegahan demensia Alzheimer bisa dilakukan sejak usia muda, agar saat berusia lanjut otak bisa terlindungi.

Menurut Ahli saraf dari Universitas Katolik Atma Jaya, Prof. Dr. Yuda Turana salah satu caranya yakni dengan memulai hidup sehat.

“Pencegahan demensia Alzheimer dapat dilakukan sedari muda. Anak muda yang berusia 20 tahun dapat memulai gaya hidup sehat, sehingga dapat melindungi otak pada usia lanjut, ” kata Yuda dalam keterangannya, Rabu (9/8) seperti dikutip Holopis.com.

Dari data yang ada, Pembina Alzheimer Indonesia (ALZI) tersebut mengatakan ada lebih dari 1,2 juta masyarakat Indonesia yang mengalami demensia Alzheimer. Bahkan, pada tahun 2030 angka penderita tersebut bisa meningkat menjadi 2 juta orang.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan secara sederhana untuk mengurangi risiko demensia Alzheimer. Seperti, melakukan aktivitas fisik dengan berjalan kaki yang terbukti menurunkan risiko penyakit tersebut.

“Paling tidak bisa berjalan kaki minimal 4.000 langkah. Bahkan, kalau bisa 10.000 langkah lebih baik lagi,” jelas Yuda.

Kemudian, konsumsi makanan tetap harus dijaga dengan tidak mengonsumsi junk food, tidak merokok dan mengurangi minuman manis.

Upaya pencegahan tersebut harus dilakukan, karena menurut penjelasan Yuda belum ada obat yang bisa menyembuhkan demensia Alzheimer.

Ia mengatakan, obat yang ada saat ini digunakan hanya untuk memperlambat penyakit demensia Alzheimer.

Dalam kesempatan yang sama Ketua ALZI, Michael Maitimoe mengatakan bahwa tekanan psikologis, seperti stres, depresi, hingga kesepian dapat memicu penyakit Alzheimer.

Oleh karena itu, pihaknya mendorong masyarakat untuk dapat mengelola stres dengan baik, sehingga dapat mengurangi risiko demensia Alzheimer.